Review Oppo F7 : Membunuh Samsung Galaxy J8, Mempermalukan A8 dan A6 plus
Oppo merupakan pelopor “camera phone” yg telah membangkitkan demam selfie di seluruh dunia. Sekalipun Samsung telah lama hadir, namun Oppo lah yg sesungguhnya menjadi pioner selfie. Dengan membawa misi untuk meneruskan Oppo F5 yg camera selfie nya sangat digandrungi para wanita, kini Oppo F7 hadir untuk menyempurnakan reputasi Oppo yg telah mantap terbangun. Oppo F7 diklaim memiliki kinerja 80% lebih baik ketimbang F5, saking kencangnya prosesor F7 hingga mampu menaklukkan ponsel Samsung kelas atas sekalipun.
Oppo bukanlah merk smartphone china yg memposisikan dirinya sebagai merk murah. Adanya keunggulan kompetitif di camera selfienya justru membuat produsennya memposisikan Oppo sebagai merk premium seperti halnya Samsung. Apalagi brand Oppo pertama kali diperkenalkan di Amerika, sehingga sedari awal & semenjak semula tidak mengesankan dirinya sebagai merk china.
Oleh karena itulah secara umum harga smartphone merk Oppo akan lebih mahal daripada smartphone merk china seperti Xiaomi misalnya. Meski demikian, pada rentang harga yg sama, spek ponsel Oppo jauh lebih unggul ketimbang Samsung.
Oppo F7 menghajar jajaran ponsel Samsung di kelas 4juta-6juta
Kehadiran Oppo F7 jelas menghajar smartphone Samsung di kisaran 4juta-6juta. Bahkan secara kinerja, Samsung Galaxy A8 seharga Rp. 6,5 juta saja dipaksa bertekuk lutut oleh Oppo F7.
Secara spek, Oppo F7 jelas menghancurkan seluruh jajaran ponsel Samsung di kisaran Rp. 4 juta, yaitu Galaxy J8 maupun Galaxy A6+
Dengan harga hanya setara Galaxy J8, Oppo F7 mampu mempermalukan trio Galaxy J8, A6+, dan A8
Penampilan fisik
Secara fisik, Oppo F7 meniru design iPhone X yg merupakan pelopor smartphone dengan layar ber-poni. Oppo F7 adalah ponsel pertama selain Iphone yg menggunakan design layar poni. Hal ini membuat penampilan F7 terkesan mahal & mewah dan penggunanya seolah naik kasta.
Dengan design layar poni, tampilan layar Oppo F7 bisa Full Screen sampai pinggir, yg membuatnya secara penampilan lebih unggul ketimbang Samsung yg notabene belum mampu menciptakan design layar seperti ini.
Oppo F7 secara fisik terkesan tipis dan beratnya ringan, yaitu cuma 158 gram. Perlu diingat bahwa 160 gram adalah batas maximal sebuah smartphone yg terasa ringan & nyaman dipegang. Semua smartphone yg bobotnya sudah di kisaran 170gram akan mulai terasa berat dan tidak nyaman/melelahkan bila dipegang.
Oppo F7 juga hadir dalam varian diamond black yg backpanelnya bermotif diamond-cut yg elegan
AI Camera membuat jutaan wanita bersimpuh & bersujud kepada Oppo
Sedari awal & semenjak semula, kamera selfie memang telah menjadi nilai jual ponsel Oppo. Dan yg membuat Oppo semakin tak terkalahkan di area selfie adalah implementasi AI (Artifical Intelligence) yg mampu membuat tampilan wajah terlihat optimal alias cantik. Adanya AI inilah yg membuat jutaan wanita diseluruh dunia akhirnya mencampakkan ponsel Samsung nya dan akirnya bersimpuh & bersujud menyembah Oppo.
Kunci dari optimalnya AI pada kamera adalah Prosesor yg bertenaga dan mendukung AI. Oleh karena itu F7 menggunakan prosesor yg cukup bertenaga, sehingga efek bokeh (blur background) dapat disajikan secara real-time dan lebih presisi. Selain itu post-processing lainnya juga akan lebih cepat.
Sebagai perbandingan, pada Oppo F5 efek bokehnya masih kurang presisi, dimana seringkali anatomi wajah yg seharusnya tidak diblur (misal telinga) menjadi ikut blur. Pada Oppo F7 presisi bokeh lebih ditingkatkan jauh lebih baik lagi, berkat teknologi AI yg telah disempurnakan dan didukung prosesor yg lebih kencang. AI nya akn lebih mampu mendeteksi & menganalisa antami tubuh & wajah manusia.
OPPO F7 dilengkapi dengan teknologi AI Beauty 2.0 dan sensor High Dynamic Range (HDR) real time. Dengan fitur AI ini, OPPO F7 mampu mendeteksi usia, gender, hingga memahami preferensi user.
Penerus dari Oppo F5 ini dilengkapi dengan teknologi AI Beauty 2.0 yang dapat mengenali 296 titik wajah, perbedaan umur, jenis kelamin, warna kulit, hingga jenis kulit secara lebih detail sehingga kemampuan beautification yang diberikan akan sesuai dengan masing-masing individu.
Oppo F7 juga mampu mengenali preferensi pengguna berdasarkan kebiasaan mereka dalam mengedit foto.
Hasilnya, tanpa perlu mengedit foto lagi, user sudah dapat memperoleh foto sesuai apa yang mereka inginkan.
Atau dengan kata lain, dengan implementasi AI, obyek yang difoto bisa terlihat lebih indah dibanding aslinya, alias sesuai impian kita.
Kinerja CPU dan GPU
Karena terlahir sebagai ponsel yg mengusung fitur AI Camera, maka prosesor yg kencang menjadi wajib hukumnya. Oleh karena itu Oppo membenamkan prosesor quad-core Mediatek Helio P60 berkecepatan 2GHz yg kinerjanya mampu melibas Samsung kelas atas seperti Galaxy A8 sekalipun.
Mediatek Helio P60 juga sedah mengadopsi teknologi manufaktur 12nm, yg artinya prosesor ini jauh lebih hemat daya ketimbang prosesor di ponsel Samsung yg masih menggunakan teknologi 14nm. Prosesor yg hemat daya akan membuat ponsel lebih lama daya tahan baterenya.
Di sektor prosesor grafis (GPU), Oppo F7 dibekali GPU Mali G72 MP3 yg kinerjanya cukup bertenaga untuk meladeni game 3D yg berat sekalipun. Oleh karena itu, secara kinerja grafis, Oppo F7 juga jauh meninggalkan ponsel Samsung di kelas harganya (J8 dan A6+), maupun yg lebih mahal seperti Galaxy A8.
Antutu benchmark : Samsung dipermalukan & ditelanjangi
Antutu merupakan benchmark yg menjadi standard pengujian wajib bagi ponsel Android. Antutu mengukur kombinasi kinerja CPU maupun GPU di sebuah ponsel.
Pengujian kinerja menggunakan Antutu benchmark menghasilkan score 131279 yg jelas menunjukkan keperkasaan Oppo F7 dibanding seluruh jajaran ponsel Samsung lainnya
Dari tabel perbandingan score Antutu di atas, jelas terlihat bahwa Galaxy A8 yg notabene termasuk ponsel kelas atas dengan bandrol Rp. 6,5 juta, harus pasrah ketika ditelanjangi & dipermalukan oleh Oppo F7 yg harganya cuma Rp. 4 juta. Sementara itu Galaxy A6+ dan Galaxy J8 harus tersungkur hancur dalam debu akibat masih menggunakan prosesor usang Snapdragon 450
GeekBench 4 : Samsung jatuh tersungkur lagi
GeekBench 4 merupakan benchmark yg menjadi standard pengujian kinerja CPU sebuah ponsel Android. GeekBench4 mengukur kinerja CPU dalam mode single-core maupun multi-core.
Pengujian kinerja menggunakan GeekBench4 menghasilkan score 1499 (single) dan 5603 (multi) yg jelas menunjukkan keperkasaan Oppo F7 dibanding seluruh jajaran ponsel Samsung lainnya
Dari tabel perbandingan score GeekBench4 di atas, jelas terlihat bahwa Galaxy A8 yg notabene termasuk ponsel kelas atas dengan bandrol Rp. 6,5 juta, harus rela ketika diarak telanjang oleh Oppo F7 yg harganya cuma Rp. 4 juta. Terlihat pula bahwa Galaxy A8 ternyata kinerjanya tidak kjauh berbeda dengan seri dibawahnya yaitu Galaxy A6+ dan Galaxy J8 maupun J7. Ini membuktikan kurang bagusnya kinerja prosesor Exynos yg digunakan pada Galaxy A8.
Kinerja single core Exynos pada Samsung A8 memang setara prosesor Mediatek pada Oppo F7, namun kinerja multi-corenya Exynos 7885 tertinggal jauh oleh Mediatek Helio P60. Padahal jaman sekarang kinerja multi-core sangat penting mengingat semua pengguna smartphone pasti melakukan multi-tasking
3DMark Ice Storm Unlimited : Samsung hancur berkeping-keping
3DMark merupakan benchmark yg menjadi kiblatnya para mobile-gamers. Dengan mengacu pada hasil score 3DMark, maka para gamer sudah bisa membayangkan apakah sebuah ponsel layak disebut ponselnya gamer atau tidak. 3DMark Ice Storm Unlimited mengukur kinerja GPU dengan menggunakan simulasi game yg tentunya cukup berat.
Pengujian kinerja gaming menggunakan 3DMark Ice Storm Unlimited menghasilkan score 22360 yg jelas menunjukkan keperkasaan Oppo F7 dibanding seluruh jajaran ponsel Samsung lainnya.
Dari tabel perbandingan score 3DMark Ice Storm Unlimited di atas, jelas terlihat bahwa Galaxy A8 yg notabene termasuk ponsel kelas atas dengan bandrol Rp. 6,5 juta, ternyata hancur berkeping-keping ketika ditandingkan dengan Oppo F7 yg harganya cuma Rp. 4 juta.
Dari perbandingan tersebut, terlihat pula bahwa Galaxy A8 ternyata kinerjanya tidak jauh berbeda dengan seri dibawahnya yaitu Galaxy A6+ dan Galaxy J8 maupun J7. Ini membuktikan kurang bagusnya kinerja prosesor Exynos yg digunakan pada Galaxy A8.
Hasil benchmark ini menunjukkan bahwa para gamer sudah layak & sepantasnya berpaling dari Samsung kesayangannya ke Oppo F7.
Bagusnya kinerja gaming pada Oppo F7 juga terlihat pada score benchmark 3DMark Slingshot Extreme dimana score yg dihasilkannya adalah 1079, yg berarti bahkan lebih perkasa ketimbang Iphone 6 Plus yg juga menjadi ponsel idolanya mobile-gamers.
Layar : Tak ada tandingannya
Layar merupakan nilai jual & keunggulan utama Oppo F7 dibanding ponsel lain di pasaran. Oppo F7 menjadi ponsel android pertama di dunia yg memiliki layar berphoni seperti Iphone X. Design ini menjadikan area layarnya luas (full screen) hingga ke pinggir. Selain membuat lebih laga, terlihat keren tampilannya.
Resolusi layarnya Oppo F7 adalah 2280×1080 (Full HD) dengan aspect ratio 19:9. Ini berarti jauh lebih tinggi resolusinya ketimbang Samsung Galaxy J8 yg cuma 1440×720 (belum Full HD)
Samsung hingga kini masih kesulitan dan kebingungan untuk membuat layar ber-poni , oleh karena itu seluruh jajaran ponsel Samsung layarnya masih kelihatan kuno & purba, karena memang Samsung masih belum mampu membuat layar full screen ber-poni seperti Oppo F7.
Oppo F7 menggunakan panel layar LCD jenis LTPS (Low Temperature Polycrystalline Silicon) IPS. Keunggulan layar LTPS IPS adalah konsumsi dayanya lebih rendah sehingga temperatur kerjanya juga bisa lebih rendah. Manfaat utamanya tentu menurunkan temperatur ponsel sekaligus memperpanjang daya tahan batere.
Karena masih tergolong layar jenis IPS, maka warna dan viewing angle nya tentu sangat bagus. Layar IPS memiliki warna yg lebih natural ketimbang AMOLED. Oleh karena itu IPhone selalu setia dengan layar jenis IPS.
Demi keawetan layar dari goresan, layar Oppo F7 telah dilindungi dengan Corning Corilla Glass 5. Sementara pesaingnya yaitu Samsung Galaxy J8 dan A6+ tidak menggunakan layar Gorilla Glass. Samsung Galaxy A8 sudah menggunakan layar Gorilla Glass, namun masih versi 4, yg berarti kastanya masih dibawah Oppo F7
Kamera
Kamera selfie merupakan keunggulan utama sekaligus nilai jual dari Oppo F7. Mayoritas orang yg membeli ponsel Oppo pasti karena ingin memiliki ponsel dengan kamera selfie terbaik. Oppo F7 mewujudkan impian konsumen semacam itu dengan mengandalkan kamera selfie 24MP yg dilengpai teknologi AI Beauty versi 2.0.
Oppo F7 mengusung kamera belakang 16MP dan kamera selfie 24MP. Kamera selfie yg digunakan Lenovo termasuk yg paling bagus, karena menggunakan modul sensor Sony IMX576 HDR yg tidak diragukan lagi kualitasnya. Apalagi jenis lensa yg digunakan ber-diafragma F1.9 yang akan membuat handphone ini mampu memberikan foto yg cukup bagus dalam kondisi kurang cahaya.
Kamera Oppo F7 sudah dibekali fitur Phase Detect AF (PDAF), sehingga kecepatan fokus pemotretannya akan lebih baik ketimbang handphone yg kameranya tidak dibekali PDAF seperti Samsung Galaxy J8 misalnya.
Aplikasi camera Oppo F7 juga dibekali fitur berguna seperti background blur (bokeh) dan HDR, selain itu aplikasinya juga dibekali fitur “Beautify” yg dapat mempercantik wajah.
Salah satu keunggulan utama kamera Oppo F7 adalah dapat menggunakan fitur bokeh dan HDR secara bersamaan. Ponsel lain biasanya tidak bisa melakukan ini, yaitu ketika mengaktifkan mode bokeh tidak bisa pakai HDR, dan ketika pakai HDR tdak bisa bokeh. Namun Oppo F7 mampu melakukan keduanya sekaligus berkat penggunaan prosesor Mediatek yg bertenaga. Karena mode bokeh maupun HDR sangat mengandalkan kecepatan prosesor.
Penggunaan prosesor Mediatek Helio P60 yg bertenga juga membuat kamera belakang tunggal Oppo F7 mampu menggunakan mode bokeh tanpa adanya kamera kedua yg umumnya dipake sebagai depth-sensor. Ponsel yg prosesornya loyo umumnya harus mengandalkan kamera belakang tambahan sebagai depth-sensor untuk membantu mengkalkulasi jarak ketika mengaktifkan mode bokeh, sementara Oppo F7 tidak membutuhkan itu karena proseosrnya mampu memproses bokeh secara realtime tanpa bantuan tambahan kamera depth-sensor.
Pengujian Kamera Depan (Selfie)
Keunggulan camera selfie Oppo F7 adalah mampu memotret dengan efek bokeh (blur background) + HDR sekaligus. Foto dibawah ini adalah contoh foto selfie dalam kondisi indoor di dalam ruangan kerja. Bagi yang sering selfie di kantor, kurang lebih seperti ini haslinya, cukup terang karena sistem AI nya akan memperbaiki lighting di wajah.
Oppo F7 dilengkapi dengan berbagai macam sticker AR (Augmented Reality), yg mampu menambahkan berbagai animasi lucu secara realtime dalam klip video
Foto dibawah ini menggunakan efek Bokeh + HDR. Hasilnya juga cukup terang dan bisa menggambarkan kualitas foto bila anda ber-selfie di foodcourt mall.
Sistem AI pada Oppo F7 jauh lebih bagus daripada F5, sehingga efek bokeh/blur nya lebih presisi dan rapi
Foto dibawah ini diambil tanpa efek Bokeh, oleh karena itu background terlihat detail
Foto dibawah ini menggunakan efek Bokeh + HDR, dan bisa sebagai contoh untuk menggambarkan hasil foto dengan kondisi pencahayaan di dalam mall
Pada foto dibawah ini juga menggunakan efek Bokeh + HDR, namun terlihat bahwa sistem AI agak terkecoh dengan posisi tangan yg membentuk 2 jari, sehingga jarinya ikut di blur. Kadang kekeliruan oleh AI itu terjadi bila pose tubuh & komposisinya tidak seperti pada umumnya.
Kemungkinan kesalahan yg kadang terjadi ini karena Oppo F7 tidak memiliki kamera kedua sebagai depth sensor yg dapat membantu akurasi efek blur, sehingga Oppo F7 murni hanya mengandalkan kinerja prosesornya yg kencang untuk mengkalkulasi efek blur pada obyek.
Pada foto dibawah ini terlihat bahwa sistem AI pada Oppo F7 cukup pintar mendeteksi gender, sehingga detail bulu-bulu pada wajah saya tetap detail karena sistem AI tahu bahwa itu wajah Pria.
Pengujian Kamera Belakang
Camera belakang Oppo F7 memiliki Megapixel yg lebih rendah daripada camera selfienya, namun juga memiliki efek beatify sebagaimana camera depannya.
Berikut ini hasil foto camera belakang tanpa efek bokeh/blur, sehingga detail background masih terlihat jelas
Keunggulan camera belakang Oppo F7 adalah bisa menggunakan efek Bokeh/blur dengan HDR secara bersamaan.
Foto dibawah ini menggunakan efek Bokeh/blur + HDR, dan hasil bokehnya cukup presisis & rapi.
Sistem AI pada Oppo F7 juga terlihat tidak keliru mem-blur bagian tubuh yg memang seharusnya tetap tajam.
Namun pada foto dibawah ini terlihat bahwa sistem AI agak keliru memblur bagian tangan yg bersandar pada pagar.
Kemungkinan kesalahan yg kadang terjadi ini karena Oppo F7 tidak memiliki kamera kedua sebagai depth sensor yg dapat membantu akurasi efek blur, sehingga Oppo F7 murni hanya mengandalkan kinerja prosesornya yg kencang untuk mengkalkulasi efek blur pada obyek.
Foto dibawah ini memperlihatkan efek Bokeh + HDR untuk komposisi pemotretan full body. Bila menggunakan kamera DSLR/Mirrorless, maka untuk menghasilkan foto full body dengan background bokeh/blur seperti ini diperlukan lensa seharga puluhan juta, namun dengan ponsel seperti Oppo F7 hal itu mudah dilakukan dan hasilnya cukup bagus.
Foto sebelah kiri adalah tanpa efek bokeh/blur sementara sebelah kanan dengan efek bokeh.
Pada foto dibawah ini terlihat sistem AI mampu menganalisa secara tepat bagian tubuh sehingga tidak memblur tangan yg menempel di pagar
Namun berbeda dengan hasil foto di atas, sistem AI pada foto dibawah ini terlihat salah menganalisa bagian tubuh sehingga memblur tangan yg menempel di pagar.
Kemungkinan kesalahan yg kadang terjadi ini karena Oppo F7 tidak memiliki kamera depth sensor yg dapat membantu akurasi efek blur, sehingga Oppo F7 murni hanya mengandalkan kinerja prosesornya yg kencang untuk mengkalkulasi efek blur pada obyek.
Pada foto di bawah ini terlihat bahwa penggunaan efek bokeh/blur membuat efek lingkaran bola lampu terlihat lebih bagus
Slot Simcard & Memory card
Oppo F7 memiliki slot memory card tersendiri (dedicated) yg mampu mendukung microsd card hingga 256GB. Sehingga anda tetap dapat menggunakan memory card dengan dual sim terpasang sekaligus. Adanya slot memory card tersendiri ini hanya akan menjadi mimpi basah bagi para pengguna Xiaomi yg slot memory cardnya harus bergantian dengan slot SIM2, sehingga fans Xiaomi biasanya harus memilih apakah mau menggunakan dual sim atau memory card. Hal ini tentu tidak terjadi pada Oppo F7
USB port
Lokasi USB Port pada Oppo F7 Note terletak di bagian bawah seperti kebanyakan smartphone pada umumnya.
Smartphone ini sudah mendukung USB OTG, jadi anda bisa menancapkan flashdisk untuk membaca maupun mentransfer file dari/ke smartphone anda.
Jenis konektor USB yg digunakan masih belum berjenis USB Type C, tapi masih menggunakan tipe Micro USB yg sebenarnya masih lebih populer.
Batere
Sekalipun kapasitas batre Oppo F7 cuma 3400 MmAh, namun daya tahn batrenya lumayan awet. Ini tentu berkat penggunaan prosesor Mediatek Helio P60 (12nm )yg hemat daya dan juga penggunakan layar jenis LTPS IPS yg juga hemat daya.
Untuk pemnakaian normal, Oppo F7 mampu bertahan satu hari.
Sayangya Oppo F7 tidak mendukung fitur Fast Charging untuk mempersingkat waktu pengisian batre. Meski demikian waktu charging batere mulai dari kondisi kosong hingga penuh hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam saja.
Yang patut diperhatikan adalah Oppo F7 wajib dicharge dengan menggunakan kabel bawaan. Sebab bila menggunakan kabel lain, sekalipun yg kualitasnya bagus, seringkali terjadi overheat atau berhenti di tengah.
Sensor
Oppo F7 memiliki sensor yg cukup lengkap yaitu accelerometer, gyro, proximity, dan compass.
Untuk sensor Fingerpint terdapat di bagian belakang.
GPS
Oppo F7 dibekali GPS yg mendukung A-GPS. Namun sayangnya tidak mendukung GLONASS.
Seperti telah dibahas di artikel sebelumnya, GLONASS adalah teknologi GPS yang menggunakan satelit Rusia. Dan smartphone yg GPS-nya mendukung fitur GLONASS akan lebih cepat menemukan (locking) satelit dan lebih akurat.
Hal ini disebabkan karena dari sekitar 55 buah satelit navigasi yg mengitari planet bumi , 50% adalah satelit milik negara Rusia yg hanya bisa diakses dengan perangkat GPS yang mensupport GLONASS.
Jadi karena tidak adanya fitur GLONASS pada Oppo F7, maka kemampuan locking GPS nya akan sedikit lebih lambat dibanding Samsung yg GPS-nya mendukung teknologi satelit Rusia (GLONASS).
Ini tentu disayangkan karena mayoritas smarphone canggih jaman sekarang biasanya mendukung GLONASS, sebuah teknologi Rusia yang cukup sukses dipromosikan oleh presiden Vladimir Putin sendiri kepada dunia.
Meski demikian bagi yang tinggal di Asia, khususnya Indonesia, tidak adanya GLONASS bukan merupakan masalah berasti karena satelit yg bertebaran di atas langit Indonesia kebanyakan satelit berstandard Amerika (A-GPS), bukan standard Rusia (GLONASS). Satelit Rusia lebih banyak bertebaran di belahan dunia bagian utara. Jadi adanya A-GPS pada OPPO F7 sudah lebih dari cukup bagi pengguna ponsel di Indonesia.
Kesimpulan : Oppo F7 telah menyebabkan Galaxy J8 dan Galaxy A6+ menjadi haram hukumnya untuk dibeli
Kehadiran Oppo F7 yg hadir dengan prosesor kencang telah berhasil mempermalukan ponsel kelas atas Samsung yaitu Galaxy A8 di semua kinerja benchmark .
Namun sekalipun loyo kinerjanya dan layarnya kecil, Galaxy A8 masih agak mampu membela diri dengan beberapa fitur unik andalannya seperti kamera selfie wide dan anti air.
Yang paling terpukul dengan kehadiran Oppo F7 adalah Galaxy J8 dan Galaxy A6+. Kedua ponsel ini kalah segala-galanya oleh Oppo F7.
Galaxy A6 Plus yg dirilis tidak lama setelah Oppo F7 juga tak mampu mengalahkan Oppo F7 baiki dari segi kinerja maupun fitur, padahal harga A6+ dibandrol lebih mahal.
Bahkan Galaxy J8 yg notabene harganya nyaris sama dengan Oppo F7, ternyata memiliki fitur yg cukup memalukan yaitu RAM yg cuma 3GB / 32GB dan layar resolusi rendah.
Oleh karena itulah kalau ada pengguna Galaxy J8, biasanya adalah orang yg kurang mengerti ponsel, atau yg mendapatkan ponselnya secara gratis, semisal Purel alias Wanita Pemandu Karaoke.
Karena sesungguhnya, orang yg mengerti ponsel mustahil membeli Galaxy J8, apalagi dengan adanya Oppo F7 di pasaran.