Duel Smartphone 4G harga 2juta-an (part 1) : Xiaomi Redmi Note 2
Smartphone android 4G dengan harga kisaran 2juta-2,5juta merupakan smartphone paling ideal dari sisi spek maupun harga, karena secara spek sudah cukup garang dan nyaris serasa smartphone kelas atas,, tapi secara nominal harga masih dibawah tarif UMR yg kini sudah lebih dari 3juta. Sehingga bahkan buruh kasar jebolan SD pun pasti mampu membeli smartphone Android dengan kisaran harga Rp.2 jutaan.
Di pasaran smartphone harga Rp. 2 juta-an, ada 4 smartphone yg sangat disegani kawan maupun lawan, yaitu Xiaomi Redmi Note 2, Redmi Note 3, Lenovo A7000+, dan Asus Zenfone 2. Ketiganya disegani karena speknya, dan juga karena namanya yg lumayan terkenal, sekalipun secara brand memang belum setenar Samsung.
Selain dari trio jawara Lenovo-Asus-Xiaomi tersebut, untuk perbandingan ikut disertakan pula smartphone Samsung terbaik di kelas harga 2,5juta, yaitu Galaxy J5 untuk dihadapkan melawan trio jawara tersebut.
Berikut ini daftar smartphone harga Rp.2 juta-an yg dipertandingkan di artikel ini:
- Xiaomi Redmi Note 2
- Lenovo A7000+
- ASUS Zenfone 2
- Samsung Galaxy J5
- Xiaomi Redmi Note 3
Mampukah Samsung J5 menghadapi trio jawara Lenovo-Asus-Xiaomi? Atau justru Samsung akan dipermalukan & dibully oleh trio jawara? Lalu diantara trio jawara itu siapakah yg paling hebat antara Lenovo, Asus atau Xiaomi?
Simak saja kelanjutan liputan pertarungannya di artikel “duel smartphone 4G harga 2 jutaan” yg terdiri dari 5 bagian ini. Di setiap bagian artikel akan dibahas review 1 smartphone peserta duel ini
REVIEW
Xiaomi Redmi Note 2 – 16gb (Rp.1,8juta)
Xiaomi merupakan brand yg baru-baru saja terkenal, namun langsung booming dan dijuluki sepagai “Apple dari timur” atau “Apple Komunis” karena China memang terkenal sebagai negara komunis.
Andalan Xiaomi adalah harga yg murah namun dengan spek yang cukup garang. Kombinasi tersebut terbukti sukses mengangkat popularitas nama Xiaomi di kalangan pengguna Smartphone yg mengerti akan spek
Redmi Note 2 adalah seri unggulan Xiaomi yg merupakan penerus Redmi Note yg sukses di pasaran. Redmi Note 3 juga sudah ada di pasaran, namun Redmi Note 2 memiliki beberapa keunggulan yg tidak ada pada Redmi Note 3
MENGAPA XIAOMI BISA MURAH & JADI SMARTPHONE POPULER
Salah satu sebab mengapa Xiaomi bisa memproduksi handphone dengan spec bagus namun dengan harga sangat murah adalah, karena Xiaomi tidak membayar biaya royalti/paten ke beberapa produsen. Xiaomi sempat dituntut oleh Apple mengenai pelanggaran paten, dan Xiaomi bahkan sempat dilarang penjualannya di India karena produsen asal china ini tidak membayar paten yg dimiliki Ericsson. Namun karena Ericsson memiliki koneksi kuat dengan petinggi India, akhirnya produsen asal Swedia ini berhasil mempengaruhi pemerintah India untuk melarang penjualan Xiaomi di India selama Xiaomi belum membayar biaya royalti/paten kepada Ericsson. Akhirnya Xiaomi membayar dan sudah mulai dijual di india, sekalipun penjualannya di negara tersebut masih belum memuaskan dan masih dibawah Lenovo.
Pelanggaran paten/royalti adalah sesuatu yg lumrah dilakukan oleh produsen merk China. Konsekuensi pelanggaran ini adalah produk tersebut tidak bisa di export secara resmi ke negara yg menghargai hak paten & royalti seperti Amerika & Eropa misalnya. Namun tidak masalah bila produk pelanggar paten tersebut hanya dijual di dalam negeri china sendiri (Karena kebijakan paten/royalti yg sangat longgar dari pemerintah China). Oleh karena itu kebanyakan produk China yg melanggar paten tersebut hanya fokus jualan di negeri China sendiri, atau negara dunia ketiga yg tidak mempedulikan royalti/paten tapi mengutamakan harga murah
Smartphone Xiaomi sendiri mayoritas terjual di China. Bahkan 90% penjualan Xiaomi adalah di China, dan menjadi handphone terlaris #1 di China. Namun karena populasi penduduk China yg sangat banyak, maka apa yg menjadi produk terlaris di China pasti otomatis juga akan menjadi produk 5 besar terlaris di dunia. Menurut lembaga survey IDC, Xiaomi menempati peringkat 5 smartphone terlaris di dunia, dan peringkat 1 terlaris di China.
Di China, penjualan Xiaomi jauh diatas Apple. Merk handphone asal amerika tersebut hanya bisa bertengger di posisi ke 3 dalam daftar rangking smartphone terlaris di China. Sedangkan penjualan Samsung di China semakin merosot dan kian memburuk dan cuma menempati posisi ke 6.
Samsung sendiri mengakui bahwa semenjak kemunculan Xiaomi, penjualannya terus merosot karena konsumen cenderung beralih ke Xiaomi yg speknya setara Samsung namun dengan harga setengahnya.
MENGAPA XIAOMI SANGAT KUAT DI CHINA
Salah satu faktor penyebab mengapa Xiaomi menempati rangking 1 penjualannya di China, karena pemilik Xiaomi, yaitu Lei Jun adalah orang terkaya #8 di China sekaligus politikus berpengaruh di China.
Xiaomi adalah perusahaan yg mendukung Partai Komunis China dan di dalam perusahaan tersebut terdapat komite Partai Komunis China, yg merupakan partai mayoritas & paling berpengaruh di negeri China. Jadi kebijakan perusahaan Xiaomi harus selaras & mewakili Partai Komunis China
Kekuatan bisnis dan politik Lei Jun inilah yg membuat Xiaomi sangat mendominasi di China. Di China sendiri popularitas smartphone Xiaomi bahkan mengalahkan Lenovo yg merupakan perusahan setengah milik pemerintah china yg fokusnya malah lebih ke pasar global dulu ketimbang pasar domestik china.
ARTI NAMA XIAOMI DAN KOMUNISME
Lei Jun adalah seorang yg memiliki nasionalisme tinggi dan kekaguman terhadap ideologi komunisme dari Mao Ze Dong, dan ingin menjadikan nasionalisme sebagai keunggulan produk Xiaomi di negara China.
Oleh karena itu ketika Lei Jun terjun ke bisnis smartphone, dia memutuskan untuk menggunakan nama Xiaomi yg artinya “Senjata & Beras”.
Dalam sejarah revolusi militer di China, istilah “Senjata & Beras” adalah semboyan utama para pejuang komunis ketika berperang melawan musuh mereka.
Jadi semenjak awal, Lei Jun sudah merepresentasikan semboyan perjuangan partai komunis dalam merk Xiaomi.
Dan mengingat nasionalisme yg tinggi dari rakyat China, maka tidak heran jika smartphone Xiaomi yg mengusung nilai nasionalisme & falsafah komunisme, akhirnya mampu merajai penjualan smartphone di China.
HARGA
Diantara keempat handphone yg ditandingkan, Redmi Note 2 adalah yg termurah, dengan harga bahkan dibawah Rp.2juta. Ini tentu tidaklah mengherankan mengingat andalan utama Xiaomi adalah harga yg murah, sekalipun speknya bagus.
Di awal peluncurannya di China, Redmi Note 2 memecahkan rekor dengan penjualan sebanyak 800.000 unit hanya dalam waktu 12 jam saja
Banyak orang lebih memilih Redmi Note 2 ketimbang Redmi Note 3 karena faktor harga yg sangat murah dari Redmi Note 2, dan tidak adanya slot memory card pada Redmi Note 3 yang lebih mahal. Sementara kinerja keduanya sama.
KINERJA
Meskipun yg termurah, namun secara spek, Redmi Note 2 justru menggunakan prosesor yg tercepat, yaitu Mediatek Octa-core 64bit Helios X10 dengan kecepatan 2GHz, yg levelnya satu tingkat diatas prosesor Mediatek yg digunakan pada Lenovo A7000+. Bila diukur dengan aplikasi benchmark Antutu, smartphone ini menghasilkan score sekitar 46ribuan, diatas score Lenovo A7000+
Chip grafis yg digunakan pada Redmi Note 2 juga yg tercepat yaitu PowerVR G6200 yg kinerja grafisnya tergolong sangat bagus dan diatas chip Mali760MP2 yg digunakan di produk kompetitornya. Jadi kalangan gamer pasti akan terpuaskan dengan kinerja grafis pada Redmi Note 2 ini.
Dengan berbekal chip grafis PowerVR G6200 yang powerful itu, Redmi Note 2 mampu mencatatkan score 15810 di benchmark gaming 3DMark Ice Storm Unlimited. Jauh diatas semua kompetitornya, terutama jika dibandingkan Samsung Galay J5 yg scorenya bahkan cuma 4335 saja.
Kinerja gaming yang tinggi ini membuat Redmi Note 2 layak dinobatkan sebagai smartphone gaming paling kencang di kelasnya.
Redmi Note 2 dibekali RAM 2GB, yg membuatnya tetap lancar dan tidak ngelag, sekalipun sudah dijejali berbagai macam aplikasi sosmed yang rakus RAM seperti BBM & Facebook misalnya.
Selain dibekali prosesor tercepat, Redmi Note 2 juga menggunakan User Interface MIUI 7 yg membuat interface pengoperasian menu terasa mulus dan responsif ala iPhone. Bahkan transisi interface terasa lebih mulus ketimbang Galaxy S6 yg menggunakan interface TouchWiz UI, jadi jelas bukan tandingan Galaxy J5 yang kastanya jauh dibawah S6.
LAYAR
Selain prosesor yg tercepat, Redmi Note 2 juga sudah menggunakan layar jenis IPS ukuran 5.5″ dengan resolusi Full HD (1920×10809), yang berarti jauh lebih jernih & tajam ketimbang layar Asus Zenfone 2 dan Samsung Galaxy J5 yg masih menggunakan resolusi standard HD saja (1280×720).
Layar Redmi Note 2 bukan berjenis Gorilla Glass, yang berarti tidak anti-gores. Namun dalam realita, tidak adanya lapisan Gorilla Glass ini bukanlah suatu kelemahan fatal karena 99.9% pengguna selalu membeli screen protector untuk smartphonenya. Bahkan banyak pula konsumen yg mengidap “phobia akut” sampai rela merogoh kocek cukup dalam hanya untuk membeli screen protector tempered berharga ratusan ribu rupiah, demi melindungi layar handphone tercintanya.
Oleh karena itu, sesungguhnya ada tidaknya lapisan Gorila Glass pada sebuah smartphone bukanlah hal penting dalam realita dunia nyata.
Salah satu kelemahan dari Redmi Note 2 adalah tidak adanmya fitur “Tap to Wake” untuk membangunkan smartphone dari kondisi standby dengan cara men-tap layar 2x.
Sangat disayangkan Redmi Note 2 tidak menyertakan fitur penting ini, karena seandainya ada, tentu bisa mengurangi penggunaan tombol power untuk meyalakan layar yang sering menjadi penyebab rusaknya tombol power.
Silahkan anda tanya ke tukang servis handphone betapa banyak kasus handphone yg rusak tombol powernya karena keseringan digunakan untuk menyalakan layar. Dan mungkin bahkan anda sendiri pernah mengalaminya.
Sementara itu pengguna Lenovo A7000+, Samsung Galaxy J5, maupun Zenfone 2 dapat merasakan nikmatnya menyalakan layar smartphone dengan men-tap layar (tidak harus menekan tombol power)
CAMERA
Camera merupakan keunggulan lain Redmi Note 2. Meskipun memiliki spek kamera yang sama dengan Lenovo A7000+, yaitu kamera belakang 13MP & kamera depan 5MP, namun modul hardware camera yg digunakan pada Redmi Note 2 adalah camera buatan Samsung yg sudah dibekali fitur Phase-Detect AF, sehingga kinerja autofocusnya sangat gegas dan setara kecepatan camera Galaxy S6 yg juga dibekali fitur phase-detect AF.
Namun meskipun kecepatan AF cameranya bagus, lensa yg digunakan pada Redmi Note 2 Note hanya ber-diafragma F2.2, yg berarti kualitas foto ketika untuk memotret di kondisi gelap tidak sebaik Lenovo A7000+ yg lensanya F2.0.
SLOT SIM & MEMORY CARD
Sama seperti yang lain, Redmi Note dibekali 2 slot SIM dan slot micro SD card (external memory) untuk menemani Internal phone memory bawaan sebesar 16GB. Dengan membuka backpanelnya maka kita bisa mengakses kedua slot simcard, dan slot memory card tersebut.
Keunggulan utama Redmi Note 2 yang tidak ada pada kompetitornya adalah kedua slot SIM card nya bisa menggunakan sinyal 4G. Sementara kebanyakan handphone biasanya yang bisa 4G hanya slot sim 1 saja.
Dengan keunggulan ini maka akan membuat pengguna Redmi Note 2 merasakan kenyamanan untuk berganti-ganti paket internet operator kedua SIM cad. Karena kedua slot-nya support 4G, jadi tidak perlu lagi repot-repot mencopot dan memindahkan SIM card antar slot.
Adanya slot memory card ini juga merupakan keunggulan telak Redmi Note 2 dibanding Redmi Note 3 yg jelas-jelas tidak memiliki slot memory card dan hanya bisa pasrah dengan internal memory 16gb yg sangat minim untuk menanpung file multimedia berukuran besar
USB PORT
Lokasi port USB Redmi Note 2 terletak di bagian bawah.
Smartphone ini sudah mendukung USB OTG, jadi anda bisa menancapkan flashdisk untuk membaca maupun mentransfer file dari/ke smartphone anda.
USB OTG adalah fitur penting bagi pebisnis yg sering bertukar file bisnis dengan koleganya. USB OTG bahkan merupakan fitur wajib bagi para maniak movie yg sering berbarter koleksi film dengan komunitasnya ketika kopi darat.
Namun sayangnya Xiaomi tidak menyertakan kabel USB OTG dalam paket penjualannya, sehingga anda harus membelinya sendiri
BATERE
Dalam hal batre, Redmi Note 2 dibekali batre removable berkapasitas 3060mAH yang sudah cukup untuk membuatnya bertahan seharian untuk pemakaian normal. Namun bila pemakaian anda cukup intensif, batrenya akan terasa boros mengingat prosesor yg digunakan pada Redmi Note 2 cukup bertenaga.
Tapi yang jelas smartphone ini jauh lebih irit daripada Asus Zenfone 2 yg memang terkenal boros batre.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Lenovo A7000+, Redmi Note 2 akan terasa lebih boros batrenya.
Memang kapasitas batre Redmi Note 2 dibawah Redmi Note 3 yg dibekali batre 4000mAH. Namun batre 3060mAh pada Redmi Note 2 jenisnya removable, jadi anda bisa membeli batre cadangan original Xiaomi yg harganya cuma berkisar 100ribu saja. Sehingga ketika kehabisan batre cukup ganti dengan batre lain yg penuh. Dan untuk mempermudah charging batre cadangan, Xiaomi bahkan menjual asesori desktop/docking charger original dengan harga sangat murah. Biasanya docking charger dijual sepaket berikut batre dibandrol dengan harga cuma 150ribu (sudah termasuk batre original Xiaomi). Sementara pengguna Redmi Note 3 hanya bisa bermimpi untuk memiliki opsi batre cadangan semacam itu, karena batre pada Redmi Note 3 adalah batre tanam yg tidak bisa dilepas, dan akan jadi problem serius ketika batre tanam tersebut mulai rusak.
TOMBOL NAVIGASI
Redmi Note 2 menggunakan tombol capacitive untuk navigasi Home-Recent-Back. Tombol tersebut memiliki cahaya backlight warna merah sehingga memudahkan kita untuk menggunakannya ketika di tempat gelap.
Adanya backlight di tombol navigasi terkesn sepele namun penting demi kenyamanan menggunakan smartphone. Ironisnya tidak banyak handphone di kelas 2 jutaan yg memiliki backlight di tombol navigasinya, Samsung dan Lenovo adalah salah satu contoh produsen yg tidak menggunakan tombol backlight pada smartphone mereka yg disertakan di artikel ini.
GPS & GLONASS
Sekalipun harganya adalah yang termurah di kelasnya, namun Xiaomi Redmi Note 2 dibekali fitur GPS yang komplit, yaitu mendukung A-GPS dan juga GLONASS yg merupakan teknologi satelit Rusia. Keunggulan ini menjadikan GPS pada Redmi Note 2 mampu me-lock lebih cepat ketimbang kompetitornya yg tidak dibekali GLONASS
GLONASS adalah teknologi GPS yang menggunakan satelit Rusia. Dalam bahasa Rusia, GLONASS adalah singkatan dari “Globalnaya Navigazionnaya Sputnikovaya Sistema” alias “Global Navigation Satellite System”.
Perangkat GPS dan Smartphone yg GPS-nya mendukung fitur GLONASS akan lebih cepat menemukan (locking) satelit navigasi dan lebih akurat juga. Hal ini disebabkan karena dari sekitar 55 buah satelit navigasi yg mengitari planet bumi , 50% adalah satelit milik negara Rusia yg hanya bisa diakses dengan perangkat GPS yang mensupport GLONASS.
Teknologi GLONASS ini sangat gencar dipromosikan oleh presiden Vladimir Putin kepada dunia, dan akhirnya diadopsi oleh banyak produsen smartphone. Selain itu GLONASS juga dipakai untuk keperluan militer Rusia (Semua tentara Rusia dibekali perangkat GLONASS di badannya). Oleh karena itu Rusia sangat sering mengupdate teknologi GLONASS nya dengan meluncurkan berbagai satelit GLONASS baru ke luar angkasa setiap tahunnya.
DUKUNGAN BANDWITH FREKUENSI 4G
Pilihan frekuensi 4G yang disupport Redmi Note 2 agak terbatas, yaitu 850/1800/1900/2100. Redmi Note 2 tidak mendukung frekuensi 900Mhz yang masih digunakan Telkomsel di beberapa kota. Namun operator 4G lainnya bisa (karena menggunakan frekuensi 1800Mhz), bahkan kartu Smartfren 4G (1900Mhz) dan kartu Bolt (2100Mhz) juga bisa dipakai di Redmi Note 2
Seperti telah dikeluhkan pengguna di beberapa kota, Telkomsel adalah operator yang masih menggunakan 4G frekuensi 900Mhz yg kuno dan jarang disupport banyak handset. Sekalipun Telkomsel sudah mulai bermigrasi ke 1800Mhz namun agak terlambat ketimbang XL yg jauh-jauh hari sudah meninggalkan frekuensi 900Mhz
Jadi bila anda adalah pengguna Telkomsel dan berada di area dimana Telkomselnya masih menggunakan frekuensi 4G 900Mhz, maka Redmi Note 2 tidak disarankan untuk menjadi pilihan. Namun dengan seiring waktu makin banyak operator 4G migrasi dari 900Mhz ke 1800Mhz, maka absennya dukungan frekuensi 900Mhz bukan lagi kelemahan Redmi Note 2
KEUNGGULAN LAINNYA
Fitur paling unik pada Redmi Note 2 adalah IR transmitter. Fitur ini memungkinkan smartphone ini menjadi remote control untuk seluruh peralatan rumah tangga anda yg menggunakan IR, seperti TV, AC, home audio dll.
Fitur infrared transmitter ini tidak ada pada semua kompetitornya.
Kompatibilitas dengan kacamata 3D Virtual Reality juga merupakan fitur unggulan dari Redmi Note 2. Berbeda dengan mayoritas handphone yang seringkali tidak dilengkapi fitur gyroscope, magnetometer, dan accelerometer yang lengkap, Redmin Note 2 memiliki fitur ini secara lengkap. Oleh karena itu Redmi Note 2 mampu digunakan sebagai perangkat 3D Virtual Reality, dengan menggunakan asesoris kacamata VR seharga 200 ribuan ataupun kacamata Google cardboard yang gratisan.
Sementara itu pengguna Asus Zenfone 2 (ZE550ML) dan Samsung Galaxy J5 banyak yang menangis histeris ketika menyadari bahwa handphone mereka tidak bisa berfungsi normal ketika digunakan dengan kacamata VR yang sudah terlanjur dibeli. Itu akibat banyaknya fitur pendukung yang disunat pada kedua handphone tersebut.
Bila anda ingin memperoleh kacamata VR dengan harga sangat murah, di bursa barang bekas juga banyak kacamata VR yg dijual oleh pengguna smartphone ASUS dan Samsung yang matanya sembab & berkaca-kaca akibat semalaman menangis kecewa menyesali kesalahan mereka. Anda bisa mendapat harga murah dari orang yg kondisi mentalnya sedang down seperti itu
KELEMAHAN
Setelah membahas berbagai keunggulan Redmi Note 2, kini tiba saatnya membahas kekurangannya.
Sebagai smartphone yg speknya gahar tapi harganya termurah, pasti ada sesuatu yg dikurangi untuk menekan biaya produksi. Apalagi kalau bukan kualitas casing yg jadi tumbalnya.
Sekalipun spek Redmi Note 2 tidak memalukan, namun ketika dipegang, smartphone ini terasa seperti handphone murahan karena backpanelnya bila ditekan terdengar bunyi kretek-kretek ala casing handphone kacangan yg dijual makelar handphone di terminal angkot. Hal ini tidak terjadi pada Lenovo A7000+, Asus Zenfone 2, maupun Samsung Galaxy J5 yang casingnya terasa lebih solid dan tidak berbunyi ketika ditekan.
Namun kelemahan kualitas casing pada Redmi Note 2 bisa diobati dengan membeli asesori hardcase yg berkualitas. Bahkan kelemahan casing Redmi Note 2 ini membuat menjamurnya penjualan hardcace dengan berbagai macam model dan kualitas plastik yg bahkan jauh lebih bagus dan mewah ketimbang kualitas casing asli Redmi Note 2.
Kelemahan lainnya adalah absennya fitur swap memory. Hal ini cukup mengherankan karena biasanya smartphone china selalu dibekali fitur swap memory yg memungkinkan memory card dijadikan sebagai internal memory.
Tanpa adanya fitur swap memory ini, maka smartphone tetap akan mengalami kekurangan memory sekalipun anda memasang memory card sebesar apapun. Karena aplikasi & game tidak akan bisa dipindah total ke memory card bila fitur swap memory tidak ada.
Dengan kata lain, kapasitas memory untuk aplikasi dan game tetap hanya akan mengandalkan internal storage yg 16gb itu, karena memory card hanya bisa untuk menyimpan file gambar, foto, video, dan multimedia lainnya saja. Jadi jangan harap membeli memory card tambahan akan bisa menyembuhkan problem “not enough memory” ketika men-download aplikasi & game dari Playstore. Problem itu akan tetap ada sebesar apapun memory card yg anda pasang.
Kekurangan semacam ini tidak terjadi pada Lenovo A7000+ karena dibekali fitur swap memory yang membuat download aplikasi & game seolah tanpa batas, tergantung kapasitas memory card yg dipasang. Jadi bagi yg doyan mendownload & menjajali semua aplikasi & game di playstore jelas pilihan yang tepat bukanlah Redmi Note 2 tapi Lenovo A7000+
Kelemahan Redmi Note 2 yg terakhir adalah belum adanya fitur Quick Charging untuk mempersingkat waktu pengisian batre. Fitur ini ada pada Redmi Note 3, tapi tidak ada pada kompetitor lainnya. Tanpa adanya fitur quick charging, diperlukan waktu 2 jam untuk mengisi batre Redmi Note 2 dari kosong hingga penuh. Bagi pengguna yg memiliki batre cadangan dan docking charger, tidak adanya fitur quick charging bukanlah masalah
MASKOT XIAOMI & PROPAGANDA KOMUNISME YANG MEMBUAT RESAH AMERIKA
Mayoritas perusahaan selalu memiliki maskot untuk keperluan sosialisasi branding produk mereka, tidak terkecuali Xiaomi.
Xiaomi menggunakan maskot kelinci dengan atribut pakaian yg terinspirasi dari Lei Feng, tokoh pejuang komunis china di era 1960-an. Bila kita menilik sejarah komunisme, topi bulu berlogo bintang merah memang merupakan simbol atribut pejuang komunis. Dan penggunaan maskot ber-atribut komunis ini tidaklah mengherankan karena memang Xiaomi adalah produsen yg mendukung dan memiliki perwakilan di Partai Komunis China.
Xiaomi menjual boneka maskot ini dengan berbagai model dan cukup laris dan diminati karena bentuknya yg lucu.
Namun, negara seperti Amerika yg sangat alergi dengan komunisme, menganggap maskot Xiaomi ini adalah propaganda komunisme terselubung, dan meminta logo bintang merah pada maskot Xiaomi dilepas. Kongres Amerika juga menganggap topi bulu “ushanka” yg digunakan oleh kelinci maskot Xiaomi adalah topi khas pejuang komunis yg dapat memperkenalkan budaya komunisme pada remaja. Hal ini menjadi alasan bagi amerika untuk mengganjal penjualan Xiaomi di Amerika, selain juga mempermasalahkan masalah pelanggaran paten.
Ketakutan Amerika ini sebenarnya didasarkan karena kekhawatiran Amerika akan daya saing Xiaomi terhadap produk andalan Amerika yaitu Apple. Di negara China sendiri, Apple penjualannya sudah kalah jauh dibanding Xiaomi. Oleh karena itu, topik komunisme mulai diangkat di kongres Amerika untuk mengganjal Xiaomi. Selain itu, isyu-isyu keamanan nasioanal Amerika juga mulai diangkat dengan menyatakan bahwa smartphone Xiaomi ditanami software yg mengirim data-data penggunanya ke server milik rezim komunis China.
Sementara itu, Indonesia yg juga alergi dengan komunisme (PKI), tidak memiliki reaksi serupa dalam menyikapi hubungan Xiaomi dengan komunisme. Di Indonesia, Xiaomi malah bisa bekerjasama dengan operator BUMN yaitu Telkomsel, mungkin karena ketertarikan Xiaomi dengan warna merah Telkomsel yg merupakan warna khas China. Sepertinya Indonesia lebih bijak ketimbang Amerika yg mengaitkan smartphone dengan ancaman komunisme. Karena beberapa partai indonesia seperti Partai Golkar dan PDIP juga menjalin hubungan dengan Partai Komunis China, tapi hanya untuk masalah bisnis saja, bukan untuk penyebaran ideologi komunisme yg membahayakan bagi Indonesia.
Review by
Budz Kay
> Lanjutan artikel part 2 (Lenovo A7000+)
Daftar Isi:
Part 1 : Xiaomi Redmi Note 2
Part 2 : Lenovo A7000+
Part 3: ASUS Zenfone 2
Part 4: Samsung Galaxy J5
Part 5: Xiaomi Redmi Note 3