Review Gigabyte GTX 1070 WindForce OC : Ideal buat Gaming & Mining

Semenjak boomingnya aktivitas Bitcoin mining di tahun 2017, mayoritas penjualan videocard kelas menengah-atas bukan lagi didominasi untuk keperluan gaming, tapi untuk mining.
Di kuartal pertama tahun 2018 ini, semangat mining masih menggeliat dan bahkan semakin brutal dan menggila.

Boomingnya aktivitas mining di tahun 2018 ini telah membuat cukup banyak orang memutuskan untuk berhenti kerja, keluar dari perbudakan harian yg dzalim, kemudian memilih leyeh-leyeh di ranjang saja sambil menikmati suara gemerincing koin-koin emas yg dimuntahkan dari komputer mining-nya yg bersenjatakan videocard kelas menengah atas.

Para gamer pun banyak yg memutuskan untuk mendedikasikan seluruh tujuan hidupnya hanya untuk main game di rumah, dan mengandalkan penghasilannya dari komputer mining-nya yg secara otomatis menghasilkan uang sendiri.

Umumnya dengan investasi merakit komputer mining senilai kisaran Rp.100juta (yg menggunakan sekitar 20 videocard), mereka akan memperoleh penghasilan “Passive Income” berkisar 10juta/bulan dengan hanya tidur-tiduran di rumah saja, tanpa harus kerja susah payah membanting tulang.

Bahkan cukong tebu & juragan kurma pun bersimpuh & bersujud di ruang mining

Dulu konsumen terbesar videocard adalah para gamer yg notabene anak-anak muda. Namun semenjak era mining, kini bahkan orang-orang tua dari berbagai kalangan (yg tidak ada kaitannya dengan dunia komputer) ikut berlomba-lomba merakit PC untuk mining.

Mulai dari Cukong Tebu hingga Juragan Kurma kini berbondong-bondong membeli puluhan bahkan ratusan videocard untuk dipasangkan di PC nya, dengan begitu tiap hari mereka cuma bersimpuh & bersujud di ruang PC nya sambil menunggu jatuhnya koin-koin emas dari langit.

Kaum Gamer bisa lebih mendedikasikan seluruh tujuan hidupnya cuma untuk Main Game-Makan-Tidur

Tahun 2018 ini merupakan tahun keemasan bagi para gamer, karena dengan Passive Income yg dihasilkan oleh komputer mining-nya, mereka bisa mendedikasikan seluruh waktu hidupnya hanya untuk main game, makan, dan tidur.
Tidur bersama wanita sexy tentu akan menjadi bonus bagi yg komputer miningnya banyak, karena koin emas yg dihasilkannya tentu akan makin banyak pula.

Kaum Pekerja yang semula kerja keras hingga berkeringat di kantor, kini hanya berkeringat di ranjang saja

Di masa keemasan bitcoin mining sekarang ini, kaum pekerja yg dulu tiap harinya harus kerja keras membanting tulang hingga berkeringat di tempat kerjanya, kini bisa melepaskan diri dari kejamnya era perbudakan yg dzalim.
Dengan penghasilan yg diperoleh dari komputer miningnya, kaum pekerja tak lagi harus memeras keringat, tapi kini sepanjang hari bisa bercengkerama di ranjang saja hingga berkeringat bersama selir-selirnya.

Agar penghasilan finansial & kepuasan hidup lebih optimal, tentu dibutuhkan videocard yg mumpuni untuk Gaming maupun Mining.

Mengapa GTX 1070 jauh lebih ideal dibanding RX580 untuk Gaming maupun Mining

Harus diakui bahwa mayoritas Miner banyak menggunakan videocard AMD Radeon RX470 & RX480 karena harganya murah dan arsitekturnya memang optimal untuk mining. Meski demikian, kelemahan utama videocard Radeon adalah konsumsi dayanya sangat boros, sehingga membuat tagihan PLN membengkak.
Kemunculan RX 580 juga semakin memperparah citra Radeon dalam hal boros listrik, karena dengan selisih kinerja yg cuma beda tipis dengan RX 480, konsumsi daya RX 580 jauh lebih boros listrik ketimbang RX 480.
Perlu diingat bahwa tagihan PLN adalah biaya operasional utama yg akan menggerogoti keuntungan yg dihasilkan oleh PC Mining anda.

Selama ini Radeon RX470 dan RX480 menjadi favorit para Miner karena konsumsi dayanya lebih masuk akal dan karena GTX 1060 mengecewakan kinerjanya untuk Mining.
Perbandingan konsumsi daya berbagai videocard bisa dilihat di tabel di bawah ini

Mengapa GTX 1060 bagus buat Gaming tapi jelek untuk Mining?

Sekalipun GTX 1060 lebih hemat daya dan kinerja gamingnya jauh lebih bagus daripada RX470 maupun RX480, namun arsitektur GTX 1060 sangat lemah untuk Mining.
Saking parahnya kinerja miningnya, bahkan GTX 1060 bisa dipecundangi videocard Radeon yg kastanya dibawahnya, yaitu RX470.

Buruknya kinerja GTX 1060 di bidang mining diakibatkan karena arsitekturnya yg mengandalkan memory bandwith yg cuma 192-bit saja. Sementara videocard Radeon kasta rendah seperti RX 470 pun sudah 256-bit memory bandwithnya.
Perlu diingat bahwa untuk keperluan mining, Memory Bandwith sangat besar pengaruhnya. Jadi sekalipun GPU Pascal yg dimiliki GTX 1060 jauh lebih powerful daripada GPU Polaris yg digunakan pada RX 470, namun kinerjanya untuk mining lebih unggul RX470 karena memory bandwithnya lebih besar (256-bit vs 192-bit)

Yang dipuja & Yang dinista : Nvidia hanya bisa melongo & termanggu melihat AMD mereguk anggur kemenangan

Harus diakui bahwa semenjak boomingnya era Mining di tahun 2017, AMD telah berpesta pora mereguk manisnya anggur kemenangan berkat larisnya videocard RX470 & RX480 yg jadi idola para miners. Sementara itu Nvidia hanya bisa melongo sambil termanggu melihat realita menyedihkan tentang jeleknya kinerja GTX 1060 untuk mining.
Selama ini GTX 1060 memang laris di kalangan gamer karena kinerjanya yg powerful dan sangat hemat listrik dibanding Radeon RX 480 maupun  RX 470.

Karena powerful di gaming tapi hemat listrik, GTX 1060 selama ini lebih terkenal sebagai favoritnya Game Center. Karena memang sesungguhnya hanya owner game center tolol yg memilih pakai AMD Radeon dan menjadi donatur terbaik PLN.
Meski demikian, di era Mining tahun 2018 ini, roda khidupan telah berputar secara dramatis. Radeon RX 470/480 yg semula dicaci, kini dipuji-puji. Sementara GTX 1060 yg semula disanjung-sanjung kini tersungkur dan dinistakan.

GTX 1070 adalah jawaban nya !!!
Sangat Bagus & Perkasa untuk Gaming maupun Mining

Hancurnya kinerja GTX 1060 di Mining bukanlah disebabkan karena jeleknya arsitektur GPU Pascal, namun karena disunatnya memory bandwith yg jadi cuma 192-bit saja.
Oleh karena itu, ketika memory bandwithnya sama-sama 256 bit (seperti pada GTX 1070), maka kecanggihan arsitektur GPU Nvidia Pascal akan membuat GPU AMD Polaris terkencing-kencing.

Gigabyte GTX 1070 WindForce OC 8GB :
Lebih terjangkau, tapi sangat Powerful buat Gaming maupun Mining

Harga baru: 6 juta (2017) / Harga bekas: 3,5 juta (2019)

Diantara sekian banyak merk videocard GTX 1070 yg beredar di pasaran, Gigabyte merupakan salah satu merk ternama yg memproduksi GTX 1070 yg kinerja cooler nya sangat baik namun harganya lebih terjangkau dibanding videocard branded lain di kelasnya.

Gigabyte GTX 1070 WindForce OC dibandrol dengan harga jauh lebih murah ketimbang Gigabyte GTX 1070 G1 yg menggunakan Triple Fan. Walaupun videocard ini hanya mengandalkan 2 fan, namun cooler yg dinamakan WindForce ini sudah sangat bagus kinerjanya untuk mendinginkan temperatur GPU Pascal pada videocard GTX 1070 ini.
Oleh karena itu, mengharapkan temperatur yg lebih adem, bukanlah alasan yg tepat untuk memilih seri Gigabyte G1 yg lebih mahal. Karena tipe GTX 1070 WindForce ini sudah sangat adem.
Secara kinerja, GTX 1070 Windforce juga sudah diatas rata-rata karena ini adalah seri OC (overclock) yg clockspeednya lebih tinggi dibanding GTX 1070 referensi standard.

Berikut ini spesifikasi clockspeed Gigabyte GTX 1070 Windforce OC:
GPU clock: 1557 Mhz (57MHz lebih tinggi dari clock referensi standard yg cuma 1500MHz)
Boost clock: 1747 MHz (64MHz lebih tinggi dari clock referensi standard yg cuma 1683MHz)
DDR5 Memory clock: 2002 MHz

Kemasan & Kelengkapan: Minimalis tapi Manis harga & Garansinya

Karena ditakdirkan sebagai varian produk yg lebih terjangkau ketimbang seri G1, maka GTX 1070 WindForce ini disuguhkan dalam kemasan & kelengkapan yg minimalis.
Sebagian orang tidak terlalu mementingkan minimalisme ini, terutama bila harganya ditawarkan lebih murah. Yang biasanya dianggap penting justru adalah Garansinya.

Gigabyte yg bergaransi resmi (NJT) memberikan garansi yg cukup lama yaitu 3 tahun. Sehingga bila anda sudah menyiksanya selama 2 tahun hingga berdarah-darah, anda masih bisa menjualnya lagi sebagai barang bekas dengan garansi 1 tahun.

Harap diingat bahwa untuk videocard yang harganya sudah mencapai kisaran gaji UMR, maka masih adanya masa Garansi merupakan hal yg jadi pertimbangan karena orang umumnya khawatir bila segepok uang jutaan ludes akibat membeli videocard yg tak lama kemudian rusak.

Hati lebih tenang karena Ultra Durable Component

Meski demikian kalaupun masa garansinya sudah habis nanti, anda tak perlu terlalu khawatir karena Geforce GTX 1070 Windforce OC adalah produk Gigabyte seri “UD” yg artinya menggunakan kualitas komponen Ultra Durable yg lebih bagus & lebih awet.

 

Penampilan fisik: Terlihat Panjang & Besar, Cocok bagi pemuja Mak Erot

Secara fisik, penampilan Gigabyte GTX 1070 Windforce OC terlihat sangat panjang. Dengan ukuran panjang 28cm, tinggi 13,1cm dan tebal 3,7cm.
Sebenarnya ini bukan videocard terpanjang, karena ada yg lebih panjang hingga 30cm. Namun designnya yg membuat videocard ini terlihat seakan panjang sekali, sehingga tentu akan memikat hati kaum pemuja Mak Erot.

Ketika dipasang di dalam casing, videocard ini terlihat cukup panjang & berwibawa, sekalipun sebenarnya penampilannya tergolong polos karena tidak ada lampu RGB di tubuhnya. Untuk mengobati kekecewaan itu bisa menggunakan motherboard yg bertatahkan RGB, misal motherboard Gigabyte seri Gaming

Walaupun tergolong tipe Overclock Edition yg clockspeednya lebih kencang diatas referensi standard Nvidia, namun Gigabyte GTX 1070 WindForce OC hanya membutuhkan single power konektor PCIE 8-pin saja.

Kembali ke sisi penampilan, sekalipun terkesan polos, namun kontur design videocard ini berlekuk sehingga tampilannya tidak terkesan garing & murahan.
Penambahan aksen garis oranye juga membantu tampilan sedikit lebih berkelas.

Adakah minusnya?

Harus diakui bahwa plastik casing fan nya (fan shroud) terasa agak ringkih dan agak kurang kokoh bila digoyang-goyang secara paksa dengan tangan. Yang artinya secara build quality, konstruksi plastiknya agak kurang kokoh sekalipun secara  tampilan bagus.
Namun mengingat videocard bukanlah barang seperti handphone yg tiap hari dipegang-pegang tangan, maka hal ini bukan masalah karena setelah ditancapkan di casing, anda pasti akan jarang memegangnya lagi, apalagi menggoyang-goyangkannya.

Videocard ini menyediakan 5 display output yg umum seperti GTX 1070 lainnya, yaitu 1 HDMI, 1 DVI-D, 3 Display Port.
Seandainya ada 2 port HDMI tentu lebih baik, mengingat HDMI lebih populer ketimbang Display Port. Namun umumnya konfigurasi output vga card Nvidia memang seperti begini. Berbeda dengan AMD Radeon yg umumnya memiliki 2 port HDMI.
Meski demikian, adapter HDMI bisa menjadi solusi bagi yg berencana menggunakan 2 LEDTV/Monitor HDMI sekaligus.

Tidak adanya Backplate telah menjadi kekurangan yg dianggap fatal bagi kaum pemuja backplate yg akhir-akhir ini makin meningkat populasinya.
Harus diakui bahwa adanya backplate memang mampu membuat videocard terkesan lebih mewah & tinggi kastanya. Walaupun seringkali belum tentu ada fungsinya dalam hal membantu pendinginan.

Keunggulan utama: Murah & Kencang tapi Temperatur sangat adem

Bentuk fisik videocard yg panjang ini disertai dengan heatsink yg panjang juga sampai mentok ke ujung. Ini sepertinya dilakukan oleh Gigabyte agar kinerja cooler bisa maximal.
Cooler Windforce yg digunakan pada videocard ini bisa dikatakan sangat bagus kinerjanya, karena ketika ditest menggunakan FurMark, temperatur maximalnya cuma 62C saja. Ini berarti kalau dipakai untuk main game pasti jauh lebih rendah (berkisar 55C saja), dan bila dipakai Mining pasti akan lebih awet.

Faktor keunggulan cooler memang merupakan nilai jual dari videocard Gigabyte ini. Dan hasil temperaturnya memang sesuai janjinya

 

Pengujian Benchmark

Platform Pengujian
– AMD Ryzen 5 1600 (6 core 12 thread)
– Gigabyte AX370 Gaming 3
– VGen 16GB DDR4 2400MHz
– Gigabyte GTX 1070 WindFOrce OC
– SSD AData SU650 240GB
– PSU Corsair HX 850watt

 

3DMark Fire Strike

3D Mark Fire Strike merupakan benchmark yg menjadi kiblat para gamer maupun overclocker.
Pada benchmark ini terlihat selisih kinerja antara GTX 1070 dengan RX 580 sangat jauh sekali.

Bahkan GTX 1070 versi Mini buatan Zotac saja masih mampu jauh meninggalkan RX 580.
Ini artinya :
“Seburuk-buruknya GTX 1070, masih jauh lebih baik dibanding sebaik-baiknya RX 580 yg terbagus”
Itu adalah Fatwa yg Wajib Hukumnya untuk diyakini.

Bila melihat konsumsi dayanya, tentu sangat ironis betapa RX 580 yg sangat boros daya itu tersungkur dihadapan GTX 1070 yg jauh lebih irit daya.
Selain itu terlihat bahwa selisih kinerja antara RX 580 antara RX 480 tidak sebesar selisih konsumsi dayanya yg nyaris lebih tinggi 50watt.

FurMark

FurMark merupakan benchmark legendaris yg murni menguji kinerja GPU pada sebuah videocard. Jadi apapun spek prosesor yg digunakan tidak akan merubah hasil selama GPU nya sama.
Saking beratnya pengujian FurMark hingga mampu merusak videocard bila terlalu lama menjalankannya.
Benchmark ini sempat menjadi momok bagi produsen videocard, karena beban kerja yg diberikannya mampu menghancurkan GPU dan VRM pada sebuah videocard.
Oleh karena itu disarankan tidak lama-lama ketika menjalankan FurMark, agar videocard anda tidak terpanggang hidup-hidup. Cukup membenchmark sesuai durasi standardnya (Preset) yg cuma sekitar 1 menit saja.

Furmark juga sangat ideal dipakai untuk mengetahui temperatur maximal sebuah GPU. Ini karena beban yg diberikan benchmark ini sangat berat hingga mampu “membakar” GPU.
Jadi kalau di FurMark hasil temperaturnya aman, maka tentunya untuk Gaming sudah pasti adem ayem & lancar jaya.

Dari pengujian Furmark terlihat bahwa temperatur GPU pada  Gigabyte GTX 1070 WindForce OC sangat adem yaitu maximal cuma 62C saja, padahal ini adalah videocard versi Overclock.

Pada FurMark terlihat bahwa selisih kinerja antara GTX 1070 dengan RX 580 sangat jauh sekali.

Bahkan GTX 1070 versi Mini buatan Zotac saja masih mampu jauh meninggalkan RX580.
Ini artinya : “Sejelek-jeleknya GTX 1070, masih jauh lebih baik dibanding sebagus-bagusnya RX 580 yg terbaik”
Ini adalah Fatwa yg Wajib Hukumnya untuk di-imani.

Jangankan mengalahkan GTX 1070, untuk mengalahkan GTX 1060 saja RX580 terlihat kesulitan, dan hanya selisih tipis. Padahal konsumsi daya GTX 1060 nyaris cuma setengahnya RX580 (120 watt vs 200 watt).

SuperPosition

SuperPosition adalah benchmark besutan Unigine yg sangat intensif dengan rendering lighting. Pada bencmark ini terlihat bahwa upgrade dari RX580 ke GTX 1070 merupakan keputusan yg akan menghasilkan kepuasan maximal, mengingat selisih kinerjanya sangat banyak dan konsumsi listriknya juga akan turun banyak.
Pada benchmark ini kinerja RX580 juga terlihat masih agak jauh dibawah GTX 1060, yg notabene konsumsi dayanya cuma setengahnya (120 watt vs 200 watt).

Final Fantasy XV

Final Fantasy XV merupakan game yg sangat populer namun cukup berat untuk menyiksa videocard dan system PC anda. Pada benchmark ini terlihat bahwa para gamer sudah layak dan sepantasnya upgrade dari RX580 ke GTX 1070 mengingat peningkatan kinerja yg didapat akan sangat besar, dan penghematan listriknya pun sangat banyak

FarCry 5

FarCry 5 merupakan game laris & terkenal yg pengembangannya melibatkan AMD. Oleh karena itu kinerja AMD Radeon sudah pasti optimal di game ini.
Namun meski demikian itupun ternyata tidak menolong RX 580 untuk bisa menaklukkan keperkasaan GTX 1070 yg melaju kencang jauh meninggalkan RX 580 dalam debu.

Pada game ini juga terlihat bahwa selisih kinerja antara RX 580 dengan RX 480 sangatlah kecil, sementara selisih konsumsi listriknya cukup besar.
Oleh karena itu Haram Hukumnya bagi pemilik RX 480 untuk upgrade ke RX 580. Kalau mau upgrade, GTX 1070 adalah pilihan yg Wajib Hukumnya bagi mereka.

Rise of Tomb Raider

Rise of Tomb Raider adalah sekuel dari serial Tomb Raider yg tersohor itu. Ini adalah salah satu game DirectX 12 yg dikembangkan bersama AMD dan seharusnya menjadi tempat kejayaan AMD Radeon yg konon lebih baik optimalisasi DirectX 12 nya ketimbang Nvidia Geforce.
Namun ternyata keperkasaan sejati GTX 1070 tak mampu dibendung pada game DirectX 12 sekalipun. Selisih kinerja antara GTX 1070 dan RX 580 terlihat sangat besar pada game DirectX 12 ini.
Selain itu lagi-lagi terlihat bahwa selisih kinerja RX 580 dengan RX 480 sangat minim, dan tidak sebanding dengan perbedaan konsumsi listrik RX 580 yg terkenal rakus daya itu.

Metro 2033

Metro 2033 merupakan game first person shooter yg dikembangkan bersama Nvidia. Oleh karena itu tidak terlalu mengherankan jika selisih kinerja GTX 1070 juga sangat jauh dibanding RX 580.
Keputusan pemilik RX480 untuk upgrade ke GTX 1070 akan menjadi langkah yg sangat tepat. Apalagi bila melihat minimnya peningkatan performa yg akan didapat dari RX580, dan juga mengingat betapa rakus dayanya RX580 jika dibanding RX480 dan GTX 1070.

Budz Kay

REVIEWLAND.COM