Review lensa Sigma 50mm EX DG HSM for Canon

Lensa Sigma 50mm EX DG HSM merupakan lensa legendaris di platform Canon.
Lensa seharga Rp.5,2juta ini boleh dibilang sebagai lensa 50mm terbaik di kelas harganya.
Sekalipun Sigma telah merilis versi ART yg harganya 2X lebih mahal (sekitar 9 juta), namun kebanyakan pengguna DSLR Canon masih lebih menyukai pendahulunya ini yg harganya dirasa cukup terjangkau dan tidak terkalahkan di kelas harganya

Jika dibandingkan dengan lensa Canon EF 50mm F1.4 USM, lensa buatan Sigma ini jauh lebih baik, dan malah sering disejajarkan dengan lensa Canon 50mm f1.2L dalam hal ketajaman maupun bokehnya.
Sama seperti lensa Canon yg dibekali Ultrasonic Motor (USM), lensa Sigma 50mm ini juga cukup cepat fokusnya karena dibekali Hypersonic Motor (HSM)

Keunggulan utama lensa bongsor berdiameter 77mm adalah dalam hal ketajaman corner-to-corner dan bokeh yg creamy (bahkan disebut-sebut sebagai lensa 50mm dengan bokeh paling creamy di dunia).

Canon sendiri sebenarnya juga memproduksi lensa 50mm, yaitu Canon EF 50mm F1.4 USM. Namun kelemahan utama lensa buatan ini Canon ini adalah ketajaman yg buruk di pinggiran frame. Ini tentu tidak mengherankan karena lensa Canon EF 50mm f1.4 adalah lensa yg pertama kali dirilis tahun 1993 dan menggunakan arsitektur lensa purba tahun 1971. Oleh karena itu, tentu kualitasnya berbeda jauh dengan lensa Sigma 50mm ini yg merupakan lensa modern yg baru dirilis di tahun 2008.

Karena lensa Sigma 50mm EX DG HSM didesign dengan arsitektur yg lebih modern 40tahun dibanding lensa Canon, maka tentu tidak mengherankan jika mampu memiliki ketajaman yg tetap terjaga sekalipun di pinggiran frame.
Keunggulan kualitas lensa Sigma 50mm ini juga berkat diameter lensa Sigma yg jauh lebih besar (77mm) dibandingkan dengan lensa Canon yang cuma berdiameter 58mm. Sehingga lebih banyak cahaya yg bisa masuk ke sensor camera 

“Sapi berbulu Domba”

Bila ada istilah “Musang berbulu Domba” yg tentunya merugikan, ini ada istilah “Sapi berbulu Domba” untuk lensa ini, yg tentunya malah menguntungkan pemiliknya.
Lensa Sigma 50mm f1.4 ini sesungguhnya bukan lensa F1.4 tapi lensa F1.2, namun dilabel sebagai lensa F1,4 dan dijual sebagaimana layaknya harga lensa F1.4. Jadi sangat menguntungkan bagi pembelinya.

Ukuran lensa yg sangat besar membuat lensa ini ketika diuji memiliki karakter seperti lensa F1.2, sekalipun dilabel sebagai lensa F1.4
Dengan kata lain, bila anda mlakukan pengujian dengan membandingkan lensa Sigma ini dengan lensa Canon pada setting ISO, Shutter Speed & Aperture yg sama, maka gambar yg dihasilkan dengan lensa Sigma ini akan selalu memiliki exposure lebih terang 1-stop ketimbang lensa Canon.
Atau bila anda mengatur ISO dan Aperture pada setting yang sama, maka shutter speed yg didapat dengan lensa Sigma ini akan selalu lebih cepat.

Dari pengujian membuktikan bahwa sesungguhnya lensa Sigma 50mm F1.4 ini memang adalah lensa F1.2 yg dilabel sebagai lensa F1.4.
Ini bisa dilihat dari ukuran lensanya yg jauh lebih besar daripa lensa F1.4. Ukuran lensa ini setara Canon 50mm F1.2 L yg harganya dibandrol lebih dari Rp.12 juta.
Sekalipun seekor sapi mencoba menyamar dengan berbulu domba, namun ukuran fisik tetap tidak bisa menipu. Lensa Sigma 50mm F1.4 ini sesungguhnya adalah lensa F1.2

Ukuran fisiknya sangat besar sekali untuk sebuah lensa 50mm f1.4, dan lebih mirip seperti ukuran lensa F1.2

Pengujian

Test Canon 650D + lensa Sigma 50mm EX DG HSM F1.4
-aperture f1.4
-available light (tanpa flash)
-handheld (tanpa tripod)