REVIEWLAND.COM®

Duel ponsel android 2023 harga Rp.4juta – Rp.5juta : Samsung A33 5G, Oppo Reno8 T 4G, Vivo V23 5G, Xiaomi Redmi Note 11 Pro 5G, Realme 10 Pro 5G

Halaman 1 : Ponsel terlaris di kelas Rp.4 juta-Rp.5 juta & Ranking penjualan ponsel
Halaman 2 : Review Xiaomi Redmi Note 11 Pro 5G
Halaman 3 : Review Samsung A33 5G
Halaman 4 : Review Realme 10 Pro 5G
Halaman 5 : Review Oppo Reno8 T 4G
Halaman 6 : Review Vivo 23 5G
Halaman 7 : Perbandingan benchmark kinerja, fast charging, stamina batere
Halaman 8 : Kesimpulan, Ponsel China yg bukan betulan China, Mengapa Huawei dilaknat

Vivo V23 5G : ibarat ponsel Samsung seri atas tapi berlabel merk China

8+4/128GB (Rp.4,9 juta)

Vivo V23 5G adalah kamera Android yg diciptakan untuk menyamai/menandingi iPhone khususnya dalam hal design maupun fitur video nya.
Mungkin karena iPhone tidak terlalu laku di China sedangkan Vivo adalah ponsel terlaris #1 di China.

Seperti kita ketahui, IPhone 11 ke atas memiliki keunggulan dalam hal fitur video recording 4K dan juga video stabilizer untuk kamera depan & belakang, dan semuanya itu juga dimiliki Vivo V23 5G, namun belum tentu dimiliki ponsel Android lainnya di harga Rp.4-5 juta.

Sedari awal & semenjak semula, kamera selfie merupakan keunggulan utama ponsel Vivo seri V, dan tidak ada ponsel lain (termasuk iPhone sekalipun) yg fitur & kualitas kamera selfienya lebih baik dibanding ponsel Vivo seri V, terutama V23 5G ini.

Vivo merupakan merk ponsel terlaris #1 di China dan menempati peringkat #3 terlaris di Indonesia & peringkat terlaris #2 di India & Filipina. Jumlah total populasi penduduk negara China & India sudah nyaris 3 Milyar orang sendiri, sehingga menjadi ponsel terlaris peringkat #1 dan #2 di kedua negara itu merupakan suatu prestasi bagi Vivo, walaupun penjualan ponsel terlaris secara global masih didominasi Samsung & Apple, yg juga mendominasi penjualan di Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat yg berpenduduk 332 juta orang , ponsel yg laku hanya merk Apple dan Samsung saja, merk lain sangat minim penjualannya bahkan nyaris tidak ada. Terbalik situasinya dengan China dimana Samsung malah tidak terlalu laku di negeri Panda itu, karena merk ponsel terlaris di China adalah Vivo.

Namun Samsung sepertinya tidak gelisah dengan kurang existnya ponsel mereka di China, karena ponsel #1 terlaris di China yaitu Vivo, ternyata banyak menggunakan komponen-komponen buatan Samsung (terutama V23 5G).

Secara fisik, Vivo V23 5G adalah yg tampilannya terlihat paling elegan & mewah dibanding kontestan lainnya. Kontur design nya boxy corner menyerupai iPhone dengan garis antena di samping yg menambah kesan mewah ala iPhone. Bagian belakangnya juga terkesan mewah dengan bahan Fluorite AG Glass yg bisa berubah warna jika kena sinar matahari/UV (yang versi warna Gold akan berubah jadi hijau kalau kena sinar matahari. Sedangkan yg versi warna hitam tidak memiliki fitur perubahan warna).

Vivo 23 5G banyak mengandalkan komponen berkualitas buatan Samsung, bahkan layarnya menggunakan AMOLED HDR10+ buatan Samsung yg hanya ada pada ponsel Samsung seri atas saja (Galaxy S20/21/22/23). Jadi ponsel Samsung sendiri yg seri A (misal A33 5G) secara kualitas layar jelas masih jauh dibawah Vivo 23 5G, karena layar HDR10+ hanya digunakan Samsung untuk kasta seri S ponsel mereka. Sudah bukan rahasia lagi di kalangan teknisi ponsel bahwa Vivo adalah ponsel yg sangat jarang rusak layar AMOLED nya, sepertinya karena Vivo hanya mau menggunakan layar berkualitas grade-A dari suplier komponen mereka (Samsung adalah salah satu suplier utama Vivo).

Camera Vivo V23 5G pun hampir semuanya didominasi sensor buatan Samsung, bahkan camera Selfienya V23 5G menggunakan sensor 50MP tercanggih Samsung ISOCELL 3.0 dengan teknologi Eye-AF, yg khusus dibuat oleh Samsung untuk Vivo saja (sensornya disebut Custom JNV). Karena ponsel Samsung sendiri tidak ada yg camera selfienya secanggih & sebagus Vivo V23 5G.
Saking dominannya komponen Samsung pada Vivo V23 5G, ponsel ini bisa dibilang sebagai “ponsel Samsung berbaju merk China”. Andakikan ponsel canggih ini ditempeli merk Samsung, pasti harganya akan lebih mahal 2X, mengingat banyaknya komponen berkualitas yg digunakan pada ponsel merk China ini.

Sekalipun sudah muncul V25 5G sebagai penerus V23 5G (keduanya sama-sama dijual bersamaan di tahun 2023), namun V25 5G yg merupakan penerus tersebut malah merupakan seri downgrade dari V23 5G yg notabene merupakan tipe sebelumnya (sama seperti kisah downgrade Realme 10 Pro). Karena V25 5G prosesornya ternyata justru lebih pelan (Dimensity 900, bukan 920), design fisiknya lebih jelek, dan fitur kamera selfienya kalah lengkap dibanding V23 5G yg memiliki Dual kamera selfie & dual tone LED untuk selfie.

Jadi pembeli yg cerdas, khususnya pecinta Vivo, akan sangat bodoh jika sampai memilih V25 5G dan bukannya V23 5G, apalagi harga V25 5G yg merupakan downgrade itu malah dibandrol lebih mahal (sekitar Rp. 5,5 juta).

Dalam hal kamera depan (selfie), tak ada kontestan lain di harga Rp.4-5 juta yg mampu mengalahkan Vivo V23 5G. Bahkan iPhone 11 seharga Rp.7 juta pun fitur kamera selfienya kalah dibanding Vivo V23 5G.
Vivo mempercayakan kualitas kamera selfienya pada Samsung. Sensor yg digunakan asdalah Samsung ISOCELL 3.0 S5K JN1 (50MP F2.0), yang merupakan sensor custom yg dirancang khusus oleh Samsung untuk Vivo, dan disebut sensor JNV (V=Vivo). Sangat jarang kamera selfie di kelas ponsel Rp.4-5 juta yg dibekali fitur AF. Kebanyakan selalu fixed focus. Sedangkan kamera selfie pada Vivo S23 5G bukan cuma dibekali AF saja, tapi bahkan Eye-AF yg secata teknologi kastanya diatas AF biasa.

Keunggulan kamera selfie 50MP F2.0 yg dibekali Eye-AF serta fitur Beautify yg berlimpah, menjadikan Vivo V23 5G sebagi ponsel yg “wajib hukumnya” untuk dimiliki kaum hawa & kaum narsis lainnya.
Tampilan kamera selfie nya juga bisa di-zoom, ini adalah keunggulan khas Vivo yg tidak bisa dilakukan di kebanyakan ponsel merk lain. Kaum hawa menganggap kamera selfie yg tampilannya bisa di-zoom sangat penting terutama ketika sedang make up sebagai pengganti kaca rias pembesar.

Vivo V23 5G juga merupakan ponsel wajib bagi para content creator, vlogger, dan youtuber, karena dibekali segudang fitur video yg lengkap, ada video stabilizer yg amat sangat stabil untuk kamera depan & belakang, serta dukungan video recording 4K pada kamera depan & belakang yg jelas tak dimiliki semua kontestan lainnya, kecuali Samsung A33 5G yg juga bisa merekam video 4K baik kamera depan maupun belakang.
Harap diingat bahwa kamera depan merupakan sesuatu yg penting bagi vlogger & youtuber (selain kaum hawa juga tentunya), dan Vivo seri V sedari awal & semenjak semula adalah Rajanya kamera depan, yg mustahil bisa dikalahkan oleh iPhone sekalipun dalam hal kualitas & fitur kamera selfie-nya.

Adanya 2 kamera depan (wide & ultra wide) juga menjadikan Vivo V23 5G semakin sulit ditandingi oleh kontestan lainnya maupun ponsel yg harganya lebih mahal sekalipun (termasuk iPhone sekalipun). Karena fitur Dual kamera selfie adalah fitur langka yg hanya ada di ponsel legendaris seperti Realme 6 Pro dan Vivo V17 Pro yg kualitas kamera depannya juga masih jauh dibawah Vivo V23 5G.

Kamera selfie Ultra Wide (8MP F2.3) pada Vivo V23 5G menggunakan sensor HI864 buatan SK Hynix, perusahaan besar asal Korea.
SK Hynix adalah perusahaan yg dulu adalah Hyundai Electronics, dan merupakan produsen memory terbesar di dunia kedua setelah Samsung.
Kebanyakan ponsel di seluruh dunia chip memory RAM-nya bikinan SK Hynix, sedangkan chip storage ROM-nya bikinan Samsung.
Dan kini Vivo memberi kepercayaan lebih kepada SK Hynix untuk memproduksi sensor kamera selfie 8MP Ultra-Wide pada Vivo V23 5G, karena sensor kamera selfie utamanya yg 50MP itu sudah dipercayakan pembuatannya kepada Samsung yg reputasinya di bidang sensor kamera lebih terkenal.

Dengan kamera selfie Ultra-Wide, anda tak perlu membutuhkan tongsis untuk foto/video selfie bersama. Jangan samakan kamera selfie ultra-wide dengan fitur selfie panorama yg ribet dan jelas tak bisa dipakai untuk video.
Adanya kamera selfie ultra-wide juga sangat bermanfaat bagi vlogger sebagai pengganti GoPro. Apalagi kamera selfie Vivo V23 5G mendukung video stabilizer mode Ultra maupun video recording 4K.
Adanya dual-tone LED untuk variasi pencahayaan ketika foto selfie, semakin membuat Vivo V23 5G seolah memiliki kasta yg jauh diatas ponsel Rp.5 juta. Totalitas akan kualitas selfie sepertinya merupakan keunggulan Vivo V23 5G yg membuatnya layak dinobatkan sebagai ponsel selfie/vlogging terbaik yg pernah diciptakan umat manusia.

Vivo 23 5G dibekali 3 kamera belakang, yaitu kamera utama 64MP F1.9, kamera Ultra-Wide, dan kamera Macro. Kamera belakang 64MP nya menggunakan sensor Samsung ISOCELL S5K GW1 yg mungkin masih kalah pamor dengan kontestan lainnya yg dibekali kamera 108MP. Namun kita harus ingat bahwa Samsung ISOCELL GW1 ini adalah sensor 64MP legendaris yg berukuran besar (1/1.72″), cukup tersohor kualitasnya, dan banyak dipakai di ponsel flagship era 2019-2020. Ponsel flagship Realme XT (2019) dan ponsel legendaris Realme 6 Pro (2020) juga menggunakan sensor Samsung ISOCELL GW1 dan karena itu dikagumi kualitas fotonya.
Kualitas sensor Samsung ISOCELL GW1 membuatnya masih diandalkan di tahun 2022-2023 untuk digunakan pada ponsel kelas Rp.5 juta seperti pada Vivo V23 5G ini contohnya.
Jadi sekalipun kamera Vivo V23 5G cuma 64MP namun karena ini menggunakan sensor legendaris Samsung ISOCELL GW1 jadi tak kalah jauh kualitasnya dengan sensor kamera 100MP ke atas yg dipakai oleh Xiaomi, Realme, dan Oppo.

Kamera belakang Vivo V23 5G juga memiliki fitur video stabilizer dan video recording 4K yg belum tentu dimiliki kontestan lainnya.
Beberapa kontestan lainnya yg dibekali kamera 100MP-108MP (Oppo Reno8T 4G & Realme 10 Pro 5G) malah tidak memiliki kamera Ultra Wide yg justru lebih penting ketimbang megapixel yg lebih besar.

Untuk kamera belakang Ultra Wide (8MP 16mm F2.2), Vivo V23 5G menggunakan sensor OmniVision OV8856, begitu pula untuk kamera Macro (2MP F2.4), Vivo lagi-lagi mempercayakan pada sensor OmniVision OV02B10. OmniVision merupakan perusahaan camera ternama asal Amerika Serikat.

Sekalipun Vivo 23 5G tidak memiliki kamera depth sensor, namun pengguna tetap bisa memilih titik fokus dan mengatur intensitas efek bokeh pada hasil jepretan foto. Jadi pengguna tidak perlu khawatir salah fokus ataupun terlalu ekstrim menerapkan efek bokeh ketika memotret, karena bisa dirubah titik fokus & bokehnya belakangan.

Layar merupakan keungulan utama Vivo V23 5G dibanding kontestan lainnya di rentang harga Rp.4-5juta. Sekalipun ukuran layar AMOLED nya 6.44″ 90Hz (tidak sebesar Realme 10 Pro 5G ataupun Xiaomi Redmi Note 11 Pro yg ukuran layarnya ada di kisaran 6.7″), namun layar ponsel Vivo ini sudah berjenis HDR10+ yg tentunya bisa dipakai untuk menonton movie HDR. Sesuatu yg mustahil bisa dilakukan semua ponsel lainnya yg dibandingkan disini.
Sekali anda pernah menyaksikan movie dengan kualitas & kontras HDR, maka anda akan malas menyaksikan movie dengan kualitas gambar biasa (non-HDR).
Oleh karena itu, bagi pecinta Movie khususnya movie dengan kualitas HDR yg banyak di Netflix, Vivo V23 5G adalah satu-satunya ponsel di kisaran harga Rp.4-5 juta yg “Wajib Hukumnya” untuk dimiliki.

Sensor Fingerprint pada Vivo V23 5G sudah pasti di layar. Karena Vivo adalah pionir & pelopor fitur fingerprint di layar. Pada tahun 2018 Vivo V11 Pro adalah ponsel pertama di dunia yg menghadirkan teknologi fingerprint di layar. Fitur ini memberi kesan mewah & modern. Karena orang akan menganggap kuno ponsel yg sensor fingerprintnya bukan di layar tapi masih di samping atau dibelakang body ponsel.

Untuk menjamin kinerja yg tetap lancar jaya sekalipun membuka banyak aplikasi, tab browser, dan banyak WA Grup yg aktif, Vivo V23 5G dibekali RAM 8GB + Extended RAM 4GB (8+4GB).
Extended RAM itu sebetulnya diambilkan dari storage dan hanya dilakukan bila  RAM mulai kritis. Secara kinerja tentu mustahil menyamai kecepatan RAM, tapi jelas lebih baik ketimbang lemot karena kehabisan RAM sama sekali.
Jadi dalam hal RAM, Vivo 23 5G lebih unggul ketimbang Samsung A33 5G maupun Xiaomi Redmi Note 11 Pro 5G yg tidak dibekali extended RAM.

Bagaimana dengan kelemahannya? Sebagus apapun suatu ponsel pasti tetap memiliki kelemahan, begitupula Vivo V23 5G.
Tidak adanya slot memory card merupakan suatu kelemahan pada ponsel ini, yg bisa saja dianggap bukan masalah karena populernya penggunaan Cloud Storage / Google Drive.
Kapasitas ROM yg cuma 128MB juga bisa saja dianggap kelemahan bagi “Gamer serakah” yg terobsesi meng-install banyak game (walaupun belum tentu sempat memainkan semuanya). Namun perlu diingat juga bahwa Gamer akan sangat menghargai kinerja prosesor Vivo V23 5G (Mediatek Dimensity 920/Mali G68 MC4) yg justru paling kencang dibanding kontestan lainnya di harga Rp.4-5 juta. Kinerja prosesor V23 5G (Mediatek Dimensity 920) bahkan lebih kencang ketimbang seri penerusnya yaitu V25 5G (Mediatek Dimensity 900)

Speaker yg tidak stereo juga bisa dianggap kelemahan oleh konsumen yg tidak suka mendengarkan musik menggunakan headset. Namun konsumen ponsel Vivo kelas harga Rp.5 juta yg tidak suka pakai headset biasanya akan lebih memilih mendengarkan musik menggunakan speaker Wireless Bluetooth, karena mereka tidak akan terpuaskan dengan kualitas suara musik dari speaker stereo yg ada di ponsel sebagus apapun. Karena itulah Vivo juga tidak pernah mau menanamkan speaker stereo sekalipun di ponsel kelas atasnya, karena Vivo tahu konsumennya tidak butuh fitur semacam itu.

Kapasitas batere yg cuma 4200mAH (kontestan lainnya kebanyakan 5000mAH) bisa juga dianggap kelemahan oleh kaum pekerja lapangan. Namun target konsumen Vivo V25 5G adalah kaum hawa & content creator yg hidupnya tidak pernah jauh-jauh dari colokan listrik, sehingga kapasitas batere 4200mAH jelas bukan merupakan kelemahan bagi segmen konsumen itu. Sama halnya mereka juga tak pernah mempermasalahkan kapasitas batere iPhone 11 yg bahkan cuma 3110mAH.
Adanya power bank, teknologi fast charging, dan Indomaret yg selalu menyediakan colokan listrik, menjadikan kapasitas batre raksasa 5000mAH sebagi sesuatu yg tidak perlu harus didewa-dewakan lagi di jaman modern sekarang ini. Pengguna Vivo V23 5G sudah pasti kaum metropolis yg lebih banyak nongkrong di cafe sambil selfie & nge-charge (sama seperti tipikal pengguna iPhone), dan bukan tipikal seperti buruh tambang ataupun ojol yg keliling seharian di jalanan.
Apalagi ponsel di kelas Rp.4-5juta semuanya memiliki fitur Fast Charging yg hanya membutuhkan 30 menit saja untuk terisi dari 0% ke 50%. Jadi fitur fast charging justru lebih penting ketimbang kapasitas batere yg super-besar (5000mAH). Vivo V23 5G dengan fitur fast charging 44W malah jauh lebih cepat terisi ketimbang Samsung A33 5G yg batrenya 5000mAH tapi chargernya cuma 25W saja. Kebanyakan pengguna Samsung justru mengeluhkan waktu pengisian yg lama, sementara jarang ada pengguna Vivo yg mengeluhkan batre yg cepat habis. Karena prosesor yg digunakan di ponsel kelas harga Rp.4-5 juta kebanyakan adalah prosesor generasi baru yg lebih hemat daya (5nm-6nm)
Dengan waktu charging 30 menit, batere Vivo V23 23 5g sudah bisa terisi di kisaran 70%, sedangkan konstestan lainnya biasanya baru terisi 50%. Samsung A33 5G bahkan butuh lebih dari 30 menit untuk bisa terisi 50%.
Vivo juga selalu menggunakan kabel charger standard umum sehingga kalau rusak bisa diganti dengan kabel merk third-party selama kualitas & speknya fast chargingnya sama, berbeda dengan Oppo & Realme yg menggunakan kabel charger khusus yg jalur pin-outnya tidak standard.

Tidak adanya fitur anti debu & air pada Vivo V23 5G tentu juga bisa dianggap sebagai kelemahan oleh kaum pekerja lapangan khususnya ojol. Namun kita harus ingat bahwa target konsumen Vivo V23 5G bukanlah ojol, tapi kaum hawa yg justru lebih sering kecipratan “cairan” pada wajahnya ketimbang ponselnya.
Sedangkan para Ojol dan para “Pascol “tentu lebih membutuhkan ponsel yg tahan cipratan cairan atau bahkan tahan kecemplung air. Terutama kaum “Pascol” yg rutin & intensif membawa ponselnya ke kamar mandi, mereka sudah pasti akan mengandalkan ponsel Xiaomi IP53 atau ponsel Samsung IP67 untuk melampiaskan nafsu bejatnya.

Halaman 1 : Ponsel terlaris di kelas Rp.4 juta-Rp.5 juta & Ranking penjualan ponsel
Halaman 2 : Review Xiaomi Redmi Note 11 Pro 5G
Halaman 3 : Review Samsung A33 5G
Halaman 4 : Review Realme 10 Pro 5G
Halaman 5 : Review Oppo Reno8 T 4G
Halaman 6 : Review Vivo 23 5G
Halaman 7 : Perbandingan benchmark kinerja, fast charging, stamina batere
Halaman 8 : Kesimpulan, Ponsel China yg bukan betulan China, Mengapa Huawei dilaknat

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Review Gadget & Teknologi

Review SmartphoneReview Camera & LensaReview Console & Portable Gaming         The Eye of RE         Review PC & LaptopReview PC & LaptopReview PC & Laptop

"In Hoc Signo Vides"
Behold The Eye of RE