Duel Smartphone 4G harga 3-juta (part 3): ASUS Zenfone 2 4GB
Daftar Isi:
Part 1 : Xiaomi Redmi Note 3 Pro
Part 2 : Lenovo K4 Note
Part 3: ASUS Zenfone 2 4GB
Part 4: Samsung Galaxy J7
Part 5: Lenovo Vibe P1 Turbo
REVIEW
ASUS Zenfone 2 4GB/ ZE551ML (Rp.3,4 juta)
ASUS adalah salah satu produsen hardware komputer yg cukup sukses menjajaki peruntungan baru di bisnis smartphone. Sekalipun kiprah ASUS di smartphone sebenarnya sudah dimulai sejak 2005 ketika membuatkan PDA Phone untuk O2 (XDA Mars), namun saat itu nama ASUS tidak terdengar gaungnya. Karena PDA phone XDA Mars buatan ASUS tersebut saat itu juga gagal di pasaran.
Hingga akhirnya baru di tahun 2014 kemarin, ASUS digandeng, diberkati dan diurapi oleh intel sendiri untuk serius menekuni bisnis Smartphone, namun tentu saja harus dengan embel-embel menggunakan prosesor Intel Atom yang tidak populer di dunia smartphone.
Sebelum menggandeng ASUS, intel sempat menggandeng Lenovo, namun pada akhirnya intel gagal meyakinkan Lenovo untuk tetap menggunakan prosesor intel, akibat kegagalan Lenovo K900 yg didera problem panas karena menggunakan prosesor intel. Akhirnya setelah Lenovo menyerah, ASUS lah yg memutuskan untuk bersimpuh & mengabdi pada intel.
Diluar dugaan, Zenfone 5 yg menggunakan prosesor intel mengalami sukses besar, sekalipun problem panas dan boros batere tetap mendera. Namun strategi marketing ASUS untuk memasarkan smartphone intel sepertinya lebih berhasil ketimbang Lenovo sebelumnya. Sepertinya ASUS memiliki jampi-jampi yg lebih mujarab ketimbang Lenovo dalam memasarkan smartphone ber-prosesor intel.
Kesuksesan Zenfone 5 di era 2014 dicoba diulang dengan merilis Zenfone 2 (ZE550ML) yang dibekali RAM 2GB dan memory internal 16GB, serta Zenfone 2 (ZE551ML) yg dibekali RAM 4GB dan memory internal 32GB.
Zenfone 2 (ZE551ML) merupakan jagoan andalan ASUS di kelas 3 juta-an, karena hanya smartphone ini yang memiliki RAM 4GB di kelas harganya
Namun dengan hanya mengandalkan keunggulan RAM 4GB tentu cukup berat bagi ASUS, karena di kisaran harga dibawah 3juta, ada Xiaomi Redmi Note 3 Pro dan Lenovo K4 Note yang penuh fitur unggulan dan siap menghadang dengan beringas.
HARGA
Dari sisi harga, Zenfone 2 (ZE551ML) bisa dibilang hanya memiliki keunggulan pada RAM 4GB saja, karena dengan bandrol harga Rp.3,4juta, Zenfone 2 terbukti jauh lebih mahal ketimbang Xiaomi Redmi Note 3 Pro dan Lenovo K4 Note yg dibandrol di kisaran harga cuma Rp.2,5juta saja (alias nyaris 1 juta selisih harganya), padahal spek Zenfone 2 malah kalah dalam banyal hal dibanding kompetitornya yg lebih murah tersebut
KINERJA
Secara kinerja, prosesor quad-core intel Atom Z3580 “Moorefield” 2.3Ghz yang digunakan pada Zenfone 2 memang tidak lamban tapi juga tidak bisa dibilang kencang untuk ukuran masa kini. Score benchmark Antutu Zenfone 2 yang berada di kisaran 45ribu jelas tidak ada apa-apanya dibanding Redmi Note 3 Pro yang tertawa-tawa di angka 75ribuan. Bahkan score benchmark Zenfone 2 boleh dibilang cuma setara Xiaomi Redmi Note2 & Lenovo A7000+ yg boleh dibilang sudah agak jadul.
Tapi problem utama Zenfone 2 sebenarnya bukan masalah kinerja, namun temperatur yg panas dari prosesor intel yg membuat pemakainya gelisah karena masalah overheat dan seringnya restart karena kepanasan. Sedangkan kedua kompetitornya yg menggunakan prosesor Qualcomm & Mediatek tidak mengalami masalah panas, padahal kinerjanya malah lebih tinggi. Tampaknya ilmuwan Israel yang membuat prosesor intel Atom masih kalah pintar dibanding ilmuwan Cina yg membuat prosesor Mediatek
Panas yg berlebihan pada prosesor intel Atom ini juga berimbas juga pada borosnya batre pada Zenfone 2. Sudah menjadi rahasia umum di kalangan pengguna smartphone bahwa Zenfone terkenal panas & boros. Ini citra buruk yg melekat sebagai akibat dari tidur seranjang dengan Intel.
Selain itu dalam hal kompatibilitas, prosesor intel juga terkenal bermasalah dengan beberapa aplikasi terutama Mod untuk Clash of Clan.
Masalah kompatibilitas ini tidak mengherankan karena nama intel di dunia smartphone memang tidak setenar & sepopuler Qualcomm, Mediatek dan Exynos. Intel harus menyadari bahwa sekalipun mereka adalah raja di prosesor PC dan Laptop, namun di dunia smartphone, nama intel adalah anak bawang alias anak kemarin sore.
Bahkan produsen smartphone yg serius memakai prosesor intel untuk smartphone hanya ASUS saja. Ini menunjukkan bahwa prosesor intel buatan Israel ini masih dianggap “guyonan” bagi mayoritas produsen smartphone. Malahan bila sebelumnya hampir semua smartphone ASUS menggunakan prosesor intel, saat ini ASUS malah mulai berangsur-angsur menambah varian produknya yg menggunakan prosesor Qualcomm. Bahkan menurut informasi terakhir, ASUS memutuskan untuk tidak lagi menggunakan prosesor intel, namun kedepannya menggunakan prosesor Mediatek dan Qualcomm. Tampaknya tulah & kutuk telah menimpa Intel Israel karena mereka telah kehilangan anak tunggalnya yg semula diberkati.
LAYAR
Zenfone 2 dibekali layar IPS berukuran 5.5″. Berbeda dengan varian Zenfone 2 (ZE550ML) yg layarnya masih Full HD (1280×720), Zenfone 2 (ZE551ML) sudah menggunakan resolusi Full HD (1920×1080), sehingga tidak akan minder lagi jika disandingkan dengan kompetitornya yang memang layarnya sudah Full HD semua.
Sekalipun sudah ada peningkatan di resolusi layar, tapi secara fisik, bezel layar Zenfone 2 masih terlihat lebih tebal ketimbang Redmi Note 3 Pro dan Lenovo K4 Note, ini membuatnya terlihat seperti handphone lokalan yg bezel layarnya tebal-tebal.
Di era design smartphone dengan bezel layar yg tipis alias “thin edge design”, sungguh suatu realita yg konyol bahwa ASUS yg katanya “mengedepankan design” malah masih mengadopsi layar dengan bezel tebal.
Selain itu, area bagian bawah layar dimana terdapat tombol navigasi dan texture motif spiral terlihat terlalu luas, dan karena diperparah lagi dengan bezel layar yang tebal akhirnya menjadikan ukuran overall Zenfone 2 terlihat lebih besar ketimbang Xiaomi Redmi Note 3 Pro dan Lenovo K4 Note yang sama-sama berlayar 5.5″.
Design bagian bawah layar yg terlalu lebar inilah yg sering membuat Zenfone diejek dengan julukan smartphone berdagu panjang.
Bila melihat tampilan Zenfone 2 secara keseluruhan, cukup menghernkan bagaimana Zenfone 2 bisa meraih Award IF Design 2015. Namun bila melihat sejarah, institusi IF Design sejak dulu selalu menjadi langganan dalam memberikan award pada hampir semua produk ASUS. Jadi mungkin saja ada konspirasi tertentu antara ASUS dan institusi IF Design. Oleh karena itu, pencantuman label award IF Design sebaiknya tidak terlalu dijadikan sebagai pertimbangan dalam membeli Zenfone 2.
Kekecewaan mengenai design layar Zenfone 2 agak terobati karena adanya fitur “Tap to Wake” yg bisa membangunkan smartphone dari kondisi standby dengan cara men-tap layar 2x. Ini adalah fitur yg sangat berguna karena bisa mengurangi penggunaan tombol power untuk meyalakan layar yang sering menjadi penyebab rusaknya tombol power. Silahkan anda tanya ke tukang servis handphone betapa banyak kasus handphone yg rusak tombol powernya karena keseringan digunakan untuk menyalakan layar. Dan mungkin bahkan anda sendiri pernah mengalaminya.
Layar Zenfone 2 sudah dilapisi lapisan anti-gores Corning Gorilla Glass 3, namun ini bukanlah keunggulan yang terlalu penting mengingat pada akhirnya konsumen juga akan membeli screen protector untuk dipasangkan pada smartphone mereka.
Dalam realitanya, bisa dikatakan bahwa 99.9% konsumen akan selalu membeli screen protector untuk smartphonenya. Bahkan banyak pula konsumen yg mengidap “phobia akut” sampai rela merogoh kocek cukup dalam hanya untuk membeli screen protector tempered berharga ratusan ribu rupiah, demi melindungi layar handphone tercintanya.
Oleh karena itu, sesungguhnya ada tidaknya lapisan Gorila Glass pada sebuah smartphone bukanlah keunggulan yg penting dalam realita dunia nyata.
CAMERA
Keunggulan camera adalah salah satu nilai jual utama yang diandalkan ASUS sejak Zenfone generasi awal. Tradisi ini diteruskan Pada Zenfone 2 yang dibekali sensor buatan Toshiba dengan konfigurasi kamera belakang 13MP dan kamera depan 5MP. ASUS menyertakan dual tone flash untuk hasil foto dengan flash yg lebih bagus. Selain itu Zenfone 2 menggunakan lensa camera dengan diafragma F2 yang membuat kinerjanya bagus di low light
Dengan kombinasi lensa F2 dan fitur PixelMaster, ASUS bisa membanggakan kemampuan low light camera pada Zenfone 2. Ini menjadikan Zenfone 2 sangat layak diandalkan untk memotret di tempat gelap. Hasil foto di tempat remang-remang bahkan akan terlihat terang, mengalahkan hasil foto Samsung Galaxy S6 maupun iPhone 6s sekalipun (asalkan di tempat gelap)
Fitur PixelMaster yg membuatnya unggul di low light ini sebenarnya merupakan trik software dengan cara menurunkan resolusi foto menjadi 3MP, sehingga memungkinkan cahaya masuk lebih banyak per pixelnya. Metode ini sebenarnya pernah dipelopori sebelumnya oleh HTC One, tapi ASUS lah yg mempopulerkannya dengan Zenfone.
Sekalipun mampu menghasilkan hasil foto yg terang dalam kondisi low light, namun proses pemotretannya sendiri agak kurang didukung oleh kecepatan Auto Focus yg baik, ini karena Zenfone 2 (ZE550ML) masih belum dibekali fitur Phase Detect AF seperti yg ada di Xiaomi Redmi Note 2.
SLOT SIM & SD CARD
Sama seperti yang lain, Zenfone 2 dibekali 2 slot SIM dan slot micro SD card (external memory) untuk menemani Internal phone memory bawaan sebesar 16GB. Dengan membuka backpanelnya maka kita bisa mengakses kedua slot simcard, dan slot memory card tersebut.
Namun sayangnya dari kedua slot SIM card tersebut, hanya slot SIM 1 saja yang mendukung 4G, sedangkan slot Sim 2 hanya bisa 2G saja.
Kelemahan ini akan membuat pengguna Zenfone 2 kerepotan bila ingin berganti-ganti paket internet operator kedua SIM card. Karena hanya slot pertama yg support 4G, jadi harus mencopot dan memindahkan SIM card antar slot.
USB PORT
Lokasi port USB pada Zenfone 2 terletak di bagian bawah.
Smartphone ini sudah mendukung USB OTG, jadi anda bisa menancapkan flashdisk untuk membaca maupun mentransfer file dari/ke smartphone anda.
USB OTG adalah fitur penting bagi pebisnis yg sering bertukar file bisnis dengan koleganya. USB OTG bahkan merupakan fitur wajib bagi para maniak movie yg sering berbarter koleksi film dengan komunitasnya ketika kopi darat.
Namun sayangnya Asus tidak menyertakan kabel USB OTG dalam paket penjualannya, sehingga anda harus membelinya sendiri.
BATERE.
Zenfone dibekali batere berkapasitas 3000mAH, yang secara teori seharusnya memadai untuk kelas handphone 5.5″. Namun berhubung prosesor yang digunakan adalah Intel yg terkenal boros daya, maka batere sebesar itu dalam prakteknya tidak memadai untuk bertahan seharian dalam pemakaian normal.
Hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa batere Zenfone 2 tidak removable (batre tanam) yg artinya tidak bisa diganti dengan mudah misalkan sudah rusak. Mengingat temperatur kerja Zenfone 2 yang cenderung panas/overheat, maka akan mempersingkat usia batre. Maka itu penggunaan batre tanam (non-removable) pada Zenfone 2 ini adalah suatu realita pahit yg memilukan bagi penggunanya.
Batre yg boros pada Zenfone 2 agak tertolong berkat adanya fitur Quick Charge yg memungkinkan waktu pengisian batre dipersingkat. Tampaknya ASUS menyadari bahwa borosnya batre adalah sesuatu yg tidak bisa dihindari selama masih ngotot menggunakan prosesor Intel, namun paling tidak adanya fitur Quck Charging bisa mengkompensasi kelemahan tersebut.
TOMBOL NAVIGASI
Zenfone 2 menggunakan tombol capacitive untuk navigasi Home-Recent-Back. Tombol tersebut memiliki cahaya backlit warna putih sehingga memudahkan kita untuk menggunakannya ketika di tempat gelap.
DUKUNGAN BANDWITH FREKUENSI 4G
Pilihan frekuensi 4G yang disupport Zenfone 2 sangat lengkap, yaitu 850/900/1800/1900/2100. Bahkan Zenfone 2 mendukung frekuensi 900Mhz yg tidak disupport Xiaomi Redmi Note 3 Pro dan Lenovo K4 Note.
Seperti telah dikeluhkan banyak orang. Telkomsel adalah operator yang masih ngotot menggunakan frekuensi 4G 900Mhz yg kuno dan jarang disupport banyak handset. Sekalipun sudah mulai bermigrasi ke 1800Mhz namun agak terlambat ketimbang XL yg jauh-jauh hari sudah meninggalkan frekuensi 900Mhz
Jadi bila anda berada di area yg operator Telkomselnya masih menggunakan frekuensi 4G 900Mhz, maka Zenfone2 ini mau tidak mau harus menjadi pilihan. Namun dengan seiring waktu makin banyak operator 4G migrasi dari 900Mhz ke 1800Mhz, maka dukungan frekuensi 900Mhz bukan lagi keunggulan Zenfone 2.
FITUR MULTIMEDIA
ASUS menempatkan speaker mono di bagian belakang back panel. Kualitas suaranya biasa saja. Sekalipun lubang gril speakernya terlihat lebar & memanjang, tapi itu cuma motif saja untuk mempercantik design, karena lubang speaker yg sebenarnya cuma kecil.
Zenfone 2 juga dibekali FM Radio, suatu fitur yg juga ada di kompetitornya.
FITUR UNGGULAN LAINNYA
Sebagai smartphone yg dibandrol di harga 3juta lebih, sudah layak dan sepantasnya Zenfone 2 memiliki kualitas casing yang bagus agar tidak malu bila disandingkan dengan lawan-lawannya seperti Xiaomi Redmi Note 3 Pro dan Lenovo K4 Note yg juga memiliki design & kualitas casing yg bagus.
Zenfone 2 memiliki design backpanel yang melengkung secara elegan dan terlihat seperti metal, sekalipun aslinya dari plastik.
Selain itu Zenfone 2 juga meniru LG dengan menempatkan tombol volume di bagian backpanel, sesuatu yg tidak ada pada Zenfone generasi sebelumnya. Enak tidaknya mengenai posisi tombol volume ini sebenarnya masalah selera, namun penempatan tombol Power di bagian atas dirasakan oleh banyak orang agak kurang nyaman bila ingin menyalakan layar dari kondisi standby. Tapi untunglah Zenfone 2 dibekali fitur Dual Tap to Wake yg memungkinkan kita menyalakan layar dengan mengetuk layar 2 kali. Fitur yg sangat berguna ini juga ada pada Lenovo K4 Note namun tidak selalu ada di smartphone lain.
Salah satu keunggulan Zenfone2 (ZE551ML) dibanding Zenfone 2 (ZE500ML) adalah adanya fitur Gyroscope. Ini artinya aplikasi yg membutuhkan gyroscope (sensor gerak/arah) bisa berfungsi optimal di smartphone ini. Ini merupakan nilai plus terutama bagi yg ingin menggunakan aplikasi berbasis gyroscope seperti game, VR, dan Google cardboard.
Meski demikian adanya fitur gyroscope ini tidak bisa dibilang sebagai suatu keunggulan jika dibanding kompetitornya. Karena Xiamo Redmi Note 3 Pro dan Lenovo K4 Note juga dibekali gyroscope.
KELEMAHAN LAINNYA
Seperti telah dibahas sebelumnya, kelemahan Zenfone 2 adalah panas/overheat akibat menggunakan prosesor intel, yang tentunya berimbas pada borosnya batere juga. Problem kompatibilitas dengan beberapa aplikasi juga suatu konsekuensi dari keputusan ASUS menggunakan prosesor intel.
Kelemahan lainnya adalah absennya fitur swap memory yg memungkinkan memory card dijadikan sebagai internal memory.
Tanpa adanya fitur swap memory ini, maka smartphone tetap akan mengalami kekurangan memory sekalipun anda memasang memory card sebesar apapun. Karena aplikasi & game tidak akan bisa dipindah total ke memory card bila fitur swap memory tidak ada.
Dengan kata lain, kapasitas memory untuk aplikasi dan game tetap hanya akan mengandalkan internal storage yg 32gb itu, karena memory card hanya bisa untuk menyimpan file gambar, foto, video, dan multimedia lainnya saja. Jadi jangan harap membeli memory card tambahan akan bisa menyembuhkan problem “not enough memory” ketika men-download aplikasi & game dari Playstore. Problem itu akan tetap ada sebesar apapun memory card yg anda pasang.
Kekurangan semacam ini tidak terjadi pada Lenovo K4 Note karena dibekali fitur swap memory yang membuat download aplikasi & game seolah tanpa batas, tergantung kapasitas memory card yg dipasang. Jadi bagi yg doyan mendownload & menjajali semua aplikasi & game di playstore jelas pilihan yang tepat bukanlah Zenfone 2 tapi Lenovo K4 Note
APAKAH INTEL KENA TULAH?
Sekalipun Intel sangat sukses dan diberkati di segmen PC, namun di segmen mobile/smartphone, intel sepertinya terkena tulah dan kutukan.
Laporan finansial Intel menunjukkan kerugian dahsyat di segmen mobile/smartphone yg tidak lain adalah prosesor intel Atom yg dibuat di Israel.
Laporan Pendapatan yang diperoleh intel di segmen mobile menunjukkan kerugian dramatis sebesar 6 Juta USD. Selain itu, laporan Keuntungan Operasional yang diperoleh Intel juga menunjukkan kerugian tragis sebesar 4,2 Milyar USD.
Ini sebuah bencana memilukan bagi Intel, mengingat investasi yg telah digelontorkan Intel untuk pengembangan prosesor smartphone di Israel mencapai milyaran dollar .
Kerugian yang dialami Intel di sektor smartphone ini menggerus pendapatan Intel secara signifikan.
Bahkan berdasar rangking Fortune 500 Global tahun 2015, pendapatan perusahaan Intel saat ini jauh dibawah perusahaan lokal Indonesia seperti Pertamina.
Intel yang notabene merupakan perusahaan skala global cuma berhasil membukukan penghasilan sebesar USD $55,8 Milyar, jauh dibawah perusahaan lokal Indonesia yaitu Pertamina yang mampu meraup USD $70,6 Milyar
Kerugian finansial akibat kegagalan Intel Atom smartphone ini makin diperparah dengan keputusan ASUS untuk berhenti menggunakan prosesor intel dan beralih ke Mediatek dan Qualcomm. CEO ASUS, Jerry Shen, sudah menyatakan secara resmi untuk tidak menggunakan lagi prosesor intel pada smartphone ASUS berikutnya (Zenfone 3). Tampaknya ASUS sudah kapok menggunakan prosesor Intel, sama seperti yang dialami Lenovo sebelumnya yang juga sudah kapok dengan prosesor Intel.
Keputusan ASUS ini ibarat tulah yang ditimpakan pada Intel, karena selama ini ASUS adalah satu-satunya anak tunggal yg diberkati oleh Intel untuk menggunakan prosesor intel Atom. Dengan beralihnya ASUS dari Intel, maka Intel mengalami ketidakjelasan mengenai masa depannya di bisnis smartphone.
Kekecewaan berat serta kerugian tragis yg dialami oleh Intel di divisi smartphone, membuat Intel berencana untuk pensiun dari bisnis mobile/smartphone.
Beberapa planning produk penerus Intel Atom yaitu Sofia dan Broxton juga akhirnya dibatalkan.
Keputusan intel ini berdampak pada rencana PHK 12.000 karyawan Intel Israel di kota Yerusalem yg merupakan tempat pengembangan prosesor intel Atom dan juga prosesor intel lainnya.
Beberapa analis ada yg menilai Intel masih memiliki harapan.
Tapi sesungguhnya, hanya “Mujizat” yg bisa menyelamatkan intel dari tulah, mengingat kedigdayaan Mediatek dan Qualcomm di industri smartphone.
Sepertinya saat ini hanya “Penghiburan Diri” yang bisa dilakukan para analis kepada Intel Israel
KEGAGALAN INTEL ATOM & BERKAT ISRAEL YANG HILANG
Selama ini bangsa Israel/Yahudi terkenal karena kepandaiannya di bidang ilmu pengetahuan & teknologi. Banyak ilmuwan hebat dari orang Yahudi seperti Einstein misalnya.
Namun kegagalan Intel Israel di bidang prosesor smartphone, membuat kita mempertanyakan hegemoni Israel di bidang teknologi.
Fakta membuktikan bahwa prosesor Intel Atom yg dikembangkan oleh ilmuwan Yahudi/Israel terbukti telah gagal secara teknis maupun pemasaran dalam menghadapi prosesor Mediatek bikinan ilmuwan Cina.
Tampaknya bangsa Cina kini mulai mampu menandingi hegemoni bangsa Yahudi di bidang ilmu pengetahuan & teknologi.
Review by
Budz Kay
< Artikel part 2 (Lenovo K4 Note) Artikel part 4 (Samsung Galaxy J7) >